SuaraSumbar.id - Tragedi banjir lahar dingin yang melanda wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang pada Sabtu malam, 11 Mei 2024, telah menelan 43 korban jiwa, dengan 15 orang masih dinyatakan hilang.
Menurut Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, pencarian korban masih berlangsung dengan 12 orang di Tanah Datar dan tiga di Agam belum ditemukan.
Pencarian diintensifkan dengan dukungan dari tim Basarnas dari Pekanbaru, Mentawai, dan Jambi, yang telah bergabung dalam operasi gabungan.
"Kami terus berupaya melakukan pencarian di berbagai sektor yang telah ditentukan," ujar Abdul Malik.
Menurut laporan, dari 43 korban yang meninggal, 38 telah teridentifikasi. Korban ditemukan di dua lokasi utama, yakni 5 korban di Kabupaten Tanah Datar dan satu di Sungai Batang Anai, Padang Pariaman.
Sementara itu, seorang warga menemukan paha bagian tubuh dari korban banjir bandang di belakang Masjid Al Ikhlas, Nagari Limo Kaum, yang telah dibawa ke Rumah Sakit Hanifah Batusangkar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami sudah mengidentifikasi lokasi-lokasi yang terdampak dan menghimbau warga untuk menjauhi zona bahaya yang berpotensi untuk bencana susulan," tambah Eka Damayanti dari BKSDA Sumbar, mengklarifikasi bahwa tidak ada eksploitasi hutan di kawasan ini yang berkontribusi pada bencana.
Tragedi ini menekankan pentingnya kehati-hatian dan kesiapsiagaan di tengah prediksi cuaca ekstrem yang diberikan BMKG, yang telah memperingatkan tentang potensi cuaca buruk hingga 20 Mei mendatang.
Kontributor : Rizky Islam