SuaraSumbar.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai intensitas hujan tinggi di Sumatera Barat, yang dapat memicu galodo hingga 20 Mei mendatang.
Kepala BMKG, Dwikorita Karniwati, dalam konferensi zoom dengan wartawan pada Ahad (12/5) malam, menekankan pentingnya masyarakat untuk terus memantau prediksi cuaca harian yang disediakan BMKG.
"Kami telah mengeluarkan peringatan dini dan meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi galodo yang masih akan ada sampai 20 Mei," ujar Dwikorita, Senin (13/5/2024).
Peringatan ini berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia, namun khususnya Sumatera Barat yang menghadapi risiko tinggi karena kondisi geografis dan geologisnya.
Menurut Dwikorita, galodo tidak hanya disebabkan oleh erupsi tetapi juga oleh getaran gempa yang sering terjadi di wilayah tersebut.
BMKG telah mendeteksi gempa-gempa kecil di Gunung Marapi yang dapat meretakkan batuan dan memicu galodo.
"Itulah sebabnya galodo terjadi tidak hanya di satu tempat tetapi bisa terjadi di beberapa lokasi yang terdampak," tambahnya.
Intensitas hujan yang tinggi pada 11 Mei lalu telah memicu terjadinya galodo di Agam dan lahar hujan di Tanah Datar.
Dwikorita meminta warga untuk menjauhi lokasi zona bahaya yang telah diidentifikasi oleh BMKG, badan vulkanologi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Peringatan dini dari BMKG adalah bagian dari upaya untuk mengurangi dampak bencana dan memberikan informasi tepat waktu kepada masyarakat.
"Informasi kami ini bukan hanya kabar penakut, tapi juga sebagai langkah preventif untuk seluruh Indonesia," ucap Dwikorita.
Warga diingatkan untuk menghindari bantaran sungai yang berhulu dari Marapi, Singgalang, dan gunung lainnya, serta memantau informasi terkini dari BMKG.
Kontributor : Rizky Islam