SuaraSumbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengonfirmasi peningkatan jumlah korban meninggal menjadi 44 orang akibat banjir disertai tanah longsor yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyampaikan rincian tragedi tersebut pada Senin (13/5/2024) sore.
Menurut laporan terkini, korban meninggal tersebar di lima kabupaten/kota, dengan Kabupaten Agam dan Tanah Datar sebagai daerah terparah.
"Dari total korban, 19 orang adalah dari Agam, 14 dari Tanah Datar, 8 dari Padang Pariaman, 2 dari Padang Panjang, dan 1 dari Kota Padang," ujar Abdul.
Abdul menambahkan, "Khusus di Kota Padang, korban meninggal adalah akibat longsor, sedangkan di Padang Pariaman, informasi tentang korban meninggal baru kami terima kemarin."
Sementara itu, tercatat masih ada 15 orang yang belum ditemukan, dengan 3 orang dari Agam dan 12 dari Tanah Datar. Pencarian korban hilang terus berlangsung dengan bantuan Basarnas dan tim lokal.
Dampak fisik bencana ini juga signifikan, dengan 71 rumah dilaporkan hilang tersapu banjir, 125 rumah mengalami kerusakan sedang, dan 32 rumah rusak ringan.
BNPB terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk mendapatkan data terkini dan mengatur distribusi bantuan.
Pemprov Sumbar telah mengaktifkan tanggap darurat bencana, dan berbagai upaya pemulihan sedang dilakukan untuk membantu warga yang terdampak.
Dukungan logistik, termasuk bantuan peralatan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi yang bertahan di berbagai posko.
Gubernur Sumbar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko bencana susulan, mengingat prediksi cuaca yang masih menunjukkan potensi hujan lebat di beberapa wilayah.
Pemerintah daerah, bersama dengan BNPB dan lembaga kemanusiaan, berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dan perlindungan kepada semua warga yang terdampak.
Kontributor : Rizky Islam