Ancaman Gempa Sumbar Efek Sesar Sumatera, BMKG: Magnitudo Kecil Sudah Berbahaya

"Jadi, tidak perlu besar magnitudonya. Magnitudo 6 saja sudah cukup merusak," ujar Rahmat.

M Nurhadi
Minggu, 24 Maret 2024 | 13:06 WIB
Ancaman Gempa Sumbar Efek Sesar Sumatera, BMKG: Magnitudo Kecil Sudah Berbahaya
Sesar Sumatera [Wikimedia Commons/The location of the main strands of the fault are modified after a map of the fault system by Kerry Sieh and Danny Natawidjaja from this Caltech webpage. Names of the individual segments are taken from Sieh and Natawidjaja (2000)]

SuaraSumbar.id - BMKG kembali mengingatkan masyarakat, terutama di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), untuk selalu siap mengambil langkah-langkah mitigasi dan tetap waspada terhadap ancaman dari Sesar Sumatera.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan pada perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-74, bahwa Sesar Sumatera merupakan ancaman nyata, dan adanya potensi gempa di darat perlu diwaspadai.

Selama ini, masyarakat dan pemerintah daerah di Provinsi Sumbar lebih banyak fokus pada upaya mitigasi ancaman gempa megathrust yang dapat memicu gelombang tsunami.

Bahkan, ada pula ancaman gempa yang bersumber di darat akibat Sesar Sumatera atau patahan Sumatera yang kapan saja bisa terjadi, serta berpotensi menimbulkan dampak kerusakan parah.

Baca Juga:Ketua DPRD Sumbar Kalah, Ini Daftar 6 Caleg yang Lolos dari Dapil 5

Ia menambahkan, jika terjadi gempa bumi yang bersumber di darat, diprediksi tidak membutuhkan magnitudo besar, namun menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan.

"Jadi, tidak perlu besar magnitudonya. Magnitudo 6 saja sudah cukup merusak," ujarnya, dikutip Suara.com dari Antara pada Minggu (24/3/2024).

Sehingga, BMKG kembali mengingatkan masyarakat dan pemangku kepentingan bahwa ancaman bencana tidak hanya terjadi di Pantai Utara Jawa atau Pantai Barat Sumatera. Namun, juga ada sumber ancaman gempa yang nyata dari darat serta berpotensi menimbulkan korban.

Ia menjelaskan Sesar Sumatera memanjang dari Provinsi Lampung hingga ke Aceh. Khusus di Provinsi Sumbar, terdapat beberapa kabupaten dan kota yang dilalui patahan tersebut.

Daerah yang dimaksud ialah Kabupaten Pasaman, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Solok, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, dan sebagian Kota Padang Panjang.

Baca Juga:Ini 7 Anggota DPRD Sumbar Terpilih dari Dapil 7, Putra Bupati Dapat Suara Terbanyak

Sementara itu, Gubernur Provinsi Sumbar Mahyeldi mengatakan kerusakan jalan nasional di Kabupaten Solok yang diduga akibat aktivitas tambang juga bisa, karena dampak Sesar Sumatera atau yang juga dikenal dengan Patahan Semangka.

"Jalur patahan Semangka ini tanahnya labil, sehingga banyak terjadi longsor," ucap Mahyeldi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak