Pengamat: PDIP Tak Solid Sebabkan Suara Ganjar-Mahfud Anjlok

"PDIP tidak solid untuk urusan Pilpres. Bahkan elite-elitenya pun lebih banyak mempromosikan partai untuk DPR RI dibandingkan untuk Pilpres," ungkap Dedi.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 16 Februari 2024 | 01:40 WIB
Pengamat: PDIP Tak Solid Sebabkan Suara Ganjar-Mahfud Anjlok
Ilustrasi PDIP. (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraSumbar.id - Kinerja internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendapat sorotan dari pengamat politik, Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO).

Menurut Dedi, PDIP tidak menunjukkan soliditas yang cukup dalam mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang berada di posisi ketiga menurut hasil hitung cepat berbagai lembaga survei.

Dedi mengkritik fokus elit PDIP yang lebih cenderung ke arah promosi partai untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) ketimbang untuk Pilpres.

"PDIP tidak solid untuk urusan Pilpres. Bahkan elite-elitenya pun lebih banyak mempromosikan partai untuk DPR RI dibandingkan untuk Pilpres," ungkap Dedi.

Baca Juga:Analis: Prabowo-Gibran Akan Sulit Rangkul Lawan untuk Masuk Lingkar Kekuasaan

Lebih lanjut, Dedi menyoroti kinerja Ganjar Pranowo yang tidak memuaskan di wilayah kandang PDIP, seperti Jawa Tengah dan Bali, yang sebelumnya menjadi basis kuat Jokowi dalam pemilu 2019.

"Misalnya dalam catatan beberapa lembaga survei termasuk IPO. Ketika tahun 2019 lalu Jokowi menguasai di atas 70 persen suara untuk wilayah Jawa Tengah dan Bali, tapi Ganjar Pranowo dalam survei masih di bawah 50%. Ini sebetulnya sudah menandakan bahwa mereka (PDIP) sudah pecah sejak awal," jelas Dedi.

Dinamika internal PDIP antara dukungan untuk Ganjar Pranowo atau Puan Maharani juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi soliditas partai.

Dedi mengindikasikan bahwa sebagian dukungan bergeser ke Prabowo Subianto, calon presiden dari partai lain yang unggul dalam hitung cepat.

Data sementara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 menunjukkan PDIP masih memimpin dengan perolehan 16,96 persen, meskipun mengalami penurunan dibandingkan Pileg 2019.

Baca Juga:Hasto Bilang Pilpres di Luar Negeri Lebih Gampang Ketimbang Indonesia: Di Sana Tak Ada Bansos

Sementara itu, hasil hitung cepat Pilpres 2024 menempatkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di posisi terdepan dengan 58,73 persen, diikuti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 25,10 persen.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini