SuaraSumbar.id - Ketua Umum Partai Hanura, Osman Sapta Odang (OSO), menyatakan kekesalannya terhadap dugaan kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024.
Dalam suatu pertemuan bersama Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud dan para Ketua Umum Partai Politik di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, OSO menyoroti adanya laporan penggelembungan suara yang tidak wajar, khususnya yang menguntungkan Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo-Gibran.
Menurut OSO, adanya laporan yang menyebutkan suatu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang seharusnya memiliki maksimal 300 suara, namun tercatat hingga 700-800 suara adalah hal yang tidak masuk akal.
“Ini menunjukkan ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif,” ujar OSO dengan nada tinggi.
Baca Juga:PKS: Menjadi Oposisi Itu Bagian dari Rekonsiliasi Politik Pasca-Pilpres 2024
OSO juga menegaskan perlunya transparansi dan kejujuran dalam pelaksanaan Pemilu, mengingat pentingnya proses demokrasi bagi negara.
“Rakyat harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Kita tidak bisa membiarkan rakyat dibohongi dengan adanya manipulasi suara seperti ini,” tambahnya.
Kecurangan dalam Pemilu, menurut OSO, merusak fondasi demokrasi dan mengancam kepercayaan publik terhadap sistem pemilihan umum.
Dia menyerukan agar semua pihak, termasuk rakyat, berani mengungkapkan kebenaran dan memastikan bahwa keadilan pemilu terjaga.
“Kami berada di sisi rakyat. Kami ingin memastikan bahwa suara rakyat terhitung dengan benar dan tidak ada yang dirugikan akibat kecurangan,” tegas OSO mengakhiri pernyataannya.
Baca Juga:Suara Ganjar-Mahfud MD Memble, Mesin Partai Macet?
Kontributor : Rizky Islam