SuaraSumbar.id - Akhir-akhir ini, kasus bunuh diri kian marak terjadi di Sumatera Barat (Sumbar). Penyebabnya beragam. Mulai dari masalah ekonomi, frustasi, putus cinta hingga masalah lainnya yang bahkan sampai viral di media sosial.
Wakil Sekjen Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Vasko Rusaemy menilai, pemahaman falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) di Sumbar perlu ditingkatkan sebagai langkah antisipasi maraknya kasus bunuh diri.
"Bunuh diri sangat dilarang dalam agama Islam dan bahkan masuk dosa besar. Kasus seperti ini seharusnya tidak terjadi di Sumbar yang menganut falsafah ABS-SBK," katanya, Jumat (24/11/2023).
Menurutnya, falsafah ABS-SBK sangat erat kaitannya dengan Islam karena itu kasus bunuh diri di Sumbar merupakan sebuah ironi yang seharusnya tidak terjadi.
"Kita bersama-sama, baik pemerintah, organisasi kemasyarakatan di bidang adat dan budaya dan organisasi keagamaan hingga tokoh dan pemangku adat harus mencarikan solusi agar kasus itu tidak terjadi lagi di Sumbar," katanya.
Penguatan nilai-nilai agama dan adat menurutnya bisa menjadi solusi terhadap berbagai persoalan sosial di tengah lingkungan masyarakat, termasuk untuk mencegah tindakan bunuh diri.
Pemerintah, menurutnya, memiliki instrumen yang bisa digunakan untuk meningkatkan pemahaman adat, budaya dan keagamaan itu. Banyak OPD yang bersinggungan langsung seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana hingga Biro Kesra yang bisa memperkuat program di bidangnya masing-masing.
Di Sumbar juga terdapat banyak perguruan tinggi yang bisa meneliti penyebab tingginya kasus bunuh diri dan memberikan rekomendasi sebagai dasar bagi pemerintah daerah mengambil kebijakan.
LKAAM atau Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau sebagai lembaga adat yang bertugas sebagai penjaga dan pelestarian adat budaya di Sumbar juga bisa memainkan perannya agar para pemangku adat dapat lebih peduli pada anak dan kemenakan sehingga tidak terjerumus pada hal yang membuat ingin bunuh diri. Demikian juga halnya dengan lembaga keagamaan seperti MUI.
"Semua harus saling mendukung agar persoalan sosial di tengah masyarakat bisa ditanggapi dengan baik sehingga tidak merebak menjadi permasalahan yang lebih besar," katanya.
- 1
- 2