Jelang Pemilu 2024, Jokowi Ungkap Situasi Politik Mulai Memanas: Hangat-hangat Kuku!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai situasi di tahun politik jelang Pemilu 2024, sudah mulai memanas.

Riki Chandra
Sabtu, 19 Agustus 2023 | 19:31 WIB
Jelang Pemilu 2024, Jokowi Ungkap Situasi Politik Mulai Memanas: Hangat-hangat Kuku!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Upacara Peringatan HUT Ke-78 RI (Tangkapan Layar YouTube Biro Pers Kepresidenan)

SuaraSumbar.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai situasi di tahun politik jelang Pemilu 2024, sudah mulai memanas. Bahkan, sudah saling memanasi antarkawan sendiri.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi pada Pembukaan Rakernas Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Medan, Sabtu (19/8/2023).

"Situasi di tahun politik ini sudah mulai hangat-hangat kuku. Dan sudah mulai cenderung menghangat, agak memanas tapi belum panas. Dan repotnya yang sudah panas itu justru antarkawan sendiri, sudah mulai saling panas memanasi," kata Jokowi.

Di hadapan hadirin, Presiden meminta DPP GAMKI dapat mendinginkan situasi di lapangan dan ikut menyejukkan kondisi politik di tengah situasi ketidakpastian global.

Baca Juga:Kala Jokowi Ingatkan Masyarakat Hati-hati Pilih Presiden Berikutnya

Menurut Jokowi, ketidakpastian global menuntut semua pihak untuk bekerja fokus dan solid agar Indonesia tidak termasuk dalam 96 negara yang menjadi 'pasien' Dana Moneter Internasional (IMF).

"Mengerikan. Tapi itulah fakta sehingga walaupun kita berkompetisi, dalam tahun politik ini, kawan adalah kawan," kata Jokowi.

Kepala Negara meminta agar masyarakat tidak perlu berseteru saat tahun politik.

Ia mengibaratkan Pemilu 2024 sebagai balapan atau "racing" yang tidak boleh saling sikut atau saling tendang karena semua adalah warga sebangsa dan se-Tanah Air.

Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat harus berkawan dan bersatu kembali setelah "balapan" pemilu itu.

Baca Juga:Meski Dukung Anies Jadi Presiden 2024, NasDem Ngaku Bukan Ingin Jadi Oposisi Jokowi

Ia berharap agar masyarakat tidak membuat luka yang terlalu dalam karena pemilu ini diibaratkan pertandingan persaudaraan, pertandingan kekeluargaan.

"Jangan antartetangga enggak bisa saling menyapa setelah pemilu. Jangan antarkawan enggak saling menyapa setelah pilpres. Enggak lah. Perlu saya ingatkan, kita ini saudara sebangsa dan se-Tanah Air. Itulah budaya politik Indonesia. Kekeluargaan, gotong royong, budaya bersatu," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa bersatu bukan hanya sekadar tidak bertengkar, tetapi mampu bergerak dan bersinergi bersama dalam meraih visi Indonesia Maju yang dicita-citakan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini