SuaraSumbar.id - Ressa Herlambang mengejutkan banyak pihak setelah dirinya mengakui bukan lagi orang kaya. Bahkan, hampir satu dekade dirinya berpura-pura menjadi seorang 'sultan'.
Penyanyi yang sempat beken tersebut mengakui, dirinya terlahir sebagai anak orang kaya. Kedua orangtuanya adalah pengusaha sukses di bidang event organizer.
Tapi pada suatu hari tahun 2010, kedua orangtuanya bangkrut dalam semalam.
Sejak saat itulah kehidupan Ressa Herlambang berubah. Dirinya meninggalkan gemerlap kehidupan artis karena tak lagi punya uang.
Baca Juga:Merinding, Ressa Herlambang Mengaku Jatuh Miskin Dalam Semalam Karena Dikirim Benda Ini?
Tak hanya itu, ibunya pun mendadak depresi dan jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Saat itu, Ressa Herlambang mengatakan tidak tahu sebab musabab orangtuanya mendadak kehilangan Rp 12 miliar hanya dalam waktu semalam.
Yang jelas, kata Ressa Herlambang, dia waktu itu diminta orangtuanya untuk tinggal bersama sang tante selama dua bulan.
Setelah dua bulan bersama sang tante, Ressa Herlambang kemudian pindah bersama tantenya ke rumah petak dengan ukuran yang terbilang kecil.
Ressa Herlambang belum sadar soal situasinya. Dia justru menganggap semua itu adalah prank dari inbu dan ayahnya.
"Pada saat itu yang aku berharap adalah ini jangan-jangan mimpi atau mama lagi ngerjain kita sama papa karena aku tuh gak tahu apa-apa," kata Ressa Herlambang dikutip dari kanal YouTube Trans TV Official, Minggu (12/2/2023).
Setelah kejadian itu, Ressa mengatakan ibunya terkena gangguan mental. Sedangkan ayahnya masih terus berupaya menyelesaikan urusannya.
"Aku gak bisa tutupi bahwa kejadian ini juga tidak tahu ada faktor atau apa tapi mama sempat mengalami satu kejiwaan yang luar biasa karena aku sempat bawa dia ke kiai, bukan orang pintar ya lebih kepada kyai, pak ustaz,” kata Ressa Herlambang.
Karena bangkrut, Ressa Herlambang mengakui terpaksa menjual semua barang-barang mewahnya demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Selain memenuhi kehidupan sehari-hari, Ressa Herlambang menggunakan hasil penjualan barang-barang untuk membayar utang kedua orangtuanya.
"Pernah malam-malam aku harus bayar orang p 12 juta. Kalau tidak, mama dan papa dikejar pihak berwajib."
Kontributor : Rizky Islam