SuaraSumbar.id - Seorang Muslim dianjurkan membaca doa qunut saat menunaikan ibadah sholat subuh. Banyak keutamaan dari membaca doa qunut subuh dan artinya secara rutin.
Mazhab Imam Syafi'i menganjurkan umat Muslim membaca doa qunut subuh di rakaat kedua. Pendapat ini juga diikuti oleh mayoritas ulama ahli hadits.
“Dari Muhammad bin Sirin, berkata: “Aku bertanya kepada Anas bin Malik: “Apakah Rasulullah Saw membaca qunut dalam shalat Subuh?” Beliau menjawab: “Ya, setelah ruku’ sebentar.” (HR Muslim, Hadits nomor 1578).
Selain itu, dalam hadist riwayat Ahmad, disebutkan pula bahwa Rasulullah SAW selalu membaca doa qunut saat mengerjakan sholat subuh.
Baca Juga:Bacaan Doa Qunut Imam dan Terjemahannya
Dari Anas bin Malik, berkata: “Rasulullah Saw terus membaca qunut dalam shalat Fajar (Subuh) sampai meninggalkan dunia.” (HR. Ahmad: III/162, HR. Ad-Daraquthni: II/39, HR. al-Baihaqi: II/201 dan lain-lain dengan sanad yang shahih).
Kedua hadist itu telah dishahihkan oleh Imam Nawawi dalam kita Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab (3/504). Dalam hadist tersebut, Imam Nawawi mengatakan bahwa kedua hadist tersebut dinilai oleh banyak kalangan huffazh sebagai dalil shahih.
Dinukil dari NU Online, menurut Imam Nawawi, hukum membaca doa qunut subuh adalah sunnah muakkadah. Artinya, seorang Muslim yang tidak membaca doa qunut subuh maka tidak membatalkan sholat, namun dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi saat ia tidak membacanya karena sengaja ataupun tidak.
Berikut ini Suara.com merangkum bacaan doa qunut subuh lengkap yang bisa dibaca di rakaat kedua sholat subuh pada saat i'tidal.
Doa Qunut Subuh Lengkap
Baca Juga:Bacaan Doa Qunut Subuh Tulisan Latin dan Artinya, Baik Sendiri Maupun Berjamaah
Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”
Ada perbedaan bacaan doa qunut subuh sendiri dan berjamaah. Perbedaan tersebut terletak pada kata 'Allahummahdini'.
Jika doa qunut subuh sendiri kata tersebut dibaca 'Allahummahdini' yang artinya 'Ya Allah, berikanlah aku petunjuk'. Sementara, saat sholat berjamaah maka imam sholat subuh harus mengganti kata 'Allahummahdini' menjadi 'Allahummahdina' yang artinya 'Ya Allah berikanlah kami petunjuk'.
Mengganti kata 'ihdini' menjadi 'ihdina' ketika sholat subuh berjamaah sangat penting, dalam pandangan Syekh Zainuddin Al Malibari dalam Fathul Mu'in menyebut makruh hukumnya berdoa untuk diri sendiri saat melakukan doa bersama.