Deteksi Dini Belum Optimal Bikin Kanker di Negara Berkembang Meningkat Lebih Tinggi

Kondisi malnutrisi tentu saja dapat berdampak pada keberhasilan terapi.

Suhardiman
Senin, 24 Oktober 2022 | 16:14 WIB
Deteksi Dini Belum Optimal Bikin Kanker di Negara Berkembang Meningkat Lebih Tinggi
Ilustrasi kanker (pixabay)

SuaraSumbar.id - Sistem deteksi dini yang belum optimal membuat kanker di negara-negara berkembang meningkat lebih tinggi dibandingkan negara maju.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP melansir Antara, Senin (24/10/2022).

"Di negara berkembang kanker 50 persen meningkat dari negara maju karena di negara maju lebih bagus deteksi dini dan langkah pencegahan," kata Aru.

Aru mengingatkan pentingnya untuk mendeteksi dini dan menjaga gaya hidup sehat agar terhindar dari risiko-risiko yang membuat seseorang menderita kanker.

Baca Juga:Lucinta Luna Pernah Pacaran dengan Orang Luar Selama 3 Bulan dan Pertemuan Singkat Langsung Jadian.

Menjaga pola makan yang sehat dan rutin berolahraga dapat membuat individu terhindar dari obesitas, kondisi yang meningkatkan risiko kanker.

Asupan nutrisi yang baik juga berpengaruh dalam pencegahan serta penanganan pasien kanker. Bukan cuma soal mengonsumsi makanan sehat agar terhindar dari risiko kanker, pasien kanker juga harus dipastikan mendapat nutrisi yang cukup demi kualitas hidup yang baik.

Dirinya mencontohkan di Eropa sudah ada integrasi soal nutrisi dalam mempertahankan kualitas hidup pasien kanker.

"Nutrisi jadi bagian integral dalam tim multidisiplin pengelolaan pasien kanker," ujarnya.

Dalam menjalankan terapi, pasien kanker seringkali mengalami penurunan nafsu makan, disertai rasa mual, muntah, sariawan, rasa logam di mulut, diare, dan rasa tidak nyaman lainnya.

Baca Juga:Tragedi Kanjuruhan, Farzah Dwi Kurniawan Meninggal Bukan karena COVID-19, Ada Cedera di Dada dan Perut

Sehingga mengurangi nafsu makan dan bahkan minum yang akhirnya dapat menyebabkan malnutrisi. Kondisi malnutrisi tentu saja dapat berdampak pada keberhasilan terapi.

"Oleh karena itu perlu upaya pencegahan malnutrisi pada pasien kanker dengan berbagai intervensi dan solusi, termasuk melalui kolaborasi multi-disiplin tim onkologi dengan tim gizi klinis agar hasil terapi kanker pada pasien menjadi lebih optimal," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini