Selain itu, Satri juga punya pengalaman berjalan kaki di tengah hutan lindung selama 10 jam lamanya. Hal itu terjadi saat masa pengenalannya menjadi Bhabinkantibmas di nagari Tanjung Balik Sumiso. Dia menyusuri jalan setapak dari Jorong Sungai Dareh ke Jorong Tigo Jangko yang biasanya dilewati masyarakat selama 8 jam berjalan kaki.
"Saya sampai 10 jam karena sering berhenti. Itu di tengah hutan lindung. Tidak ada akses jalan kendaraan bermotor, tapi kalau dari Kabupaten Sijunjung ada," kata polisi berusia 34 tahun itu.
Mengedepankan Musyawarah
Bhabinkamtibmas merupakan garda terdepan Polri karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mereka bagai jembatan informasi dan menyampaikan harapan warga terhadap layanan pemerintah. Para Bhabin adalah agen Problem Solving Polri di nagari (desa). Mereka dituntut cerdas dalam menghadapi semua keluhan, terutama mencarikan solusi terhadap masalah yang bersentuhan dengan ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Menurut Satri, warga Nagari Tanjung Balik Sumiso jarang sekali berkonflik. Jika pun terjadi, mayoritas diselesaikan secara musyawarah dengan cara mengumpulkan Niniak Mamak atau tokoh adat masing-masing kelompok yang bertikai.
"Tokoh-tokoh adat di nagari ini sangat terbuka dan bersahabat. Jadi jika terjadi masalah, kami tinggal berkomunikasi dengan beliau. Makanya jarang pertikaian dan konflik sampai ke meja hijau," katanya.
Hal itu juga dibenarkan Bhabinkantibmas Nagari Batu Bajanjang Bripka Junizal Efendi. Menurutnya, meski terpencil dan jauh dari pusat pemerintahan, masyarakat di Tigo Lurah sangat mudah bergaul asalkan pendekatannya dilakukan dari hati ke hati. Kondisi tersebut telah dilewatinya sejak menjadi Bhabin mulai tahun 2016 lalu.
"Cukup mudah bagi kami memberikan penyuluhan program-program pemerintah dan Polri. Buktinya vaksinasi di daerah ini cukup baik capaiannya," katanya.
Junizal mengatakan, persoalan di Tigo Lurah sebetulnya hanya soal jarak yang jauh dan aksesnya masih banyak yang buruk, terutama di Nagari Sumiso dan Garabak Data. Sedangkan di tempatnya berdinas, yakni Nagari Batu Bajanjang akses jalannya sudah baik lantaran berada di pusat pemerintahan kecamatan.
Baca Juga:Begini Cara Culas Irjen Teddy Minahasa dalam Jaringan Narkoba, Berkomplot dengan Bawahan
"Kalau konflik di sini kebanyakan soal tanah dan berkelahi. Sebisa mungkin selalu kami carikan jalan damai dan tidak sampai ke proses hukum," katanya.