Kondisi ini jika dibiarkan akan mengalami perburukan, selain faktor memori yang terkena, faktor lain seperti emosi serta perilaku juga terserang, dan biasanya gangguan ingatan terjadi pada usia lanjut di atas 60 tahun.
Ia menyarankan untuk segera memeriksakan kondisi seseorang jika terdeteksi faktor-faktor tersebut sedini mungkin ke spesialis saraf. Spesialis akan melakukan beberapa pemeriksaan penyebab gangguan memori tersebut.
“Konsultasi, pemeriksaan tes memori, terapi, baik farmakologi dan nonfarmakologi yang tepat bagi seseorang yang terdeteksi gejala demensia agar kondisi gangguan ingatan mereka tidak bertambah buruk,” katanya.
Aktif dalam kegiatan yang bersifat sosial mampu menekan dampak demensia seseorang, seperti olahraga, aktivitas keagamaan, silaturahim keluarga atau tetangga hingga menekuni hobi yang disukainya.
Baca Juga:Stres dan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Pikun, Selain Faktor Usia
“Biasanya seseorang yang mengalami demensia sering menarik diri dari lingkungannya dan tidak melakukan hobi yang biasa ditekuni. Aktivitas-aktivitas yang rutin dijalankan dapat memperlambat laju perburukan demensia pada seseorang,” ujarnya.
Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia saat ini sudah mengeluarkan program aplikasi yang dapat diunduh, yaitu EMS. E-memory screening, berisi kuesioner delapan pertanyaan sederhana untuk deteksi dini demensia yang dapat diakses siapapun, kapanpun, dimanapun.
“Sejumlah tes untuk mengetahui tingkat keparahan dimensia bisa kita lakukan di RS Sari Asih Cipondoh, berupa tes Memori, MMSE sama MoCa Ina,” kata Mimin.
Terkait dimensia, Kemenkes sudah mengeluarkan slogan pencegahan penyakit tidak menular dan demensia menjadi bagian dari salah satu penyakit tidak menular.
Slogan tersebut adalah CERDIK, yakni C berarti cek kesehatan secara berkala, E yaitu enyahkan asap rokok, R yaitu rajin aktivitas fisik, D yaitu diet seimbang, I yaitu istirahat cukup, dan K yaitu kelola stres.
Baca Juga:Waspada! Kurang Tidur Bisa Sebabkan Pikun
“Slogan ini mari kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena pengetahuan tanpa tindakan tidak akan menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik,” katanya. (Antara)