Produksi Ikan di Agam Selama Enam Bulan Capai 22.696 Ton

Hal ini mengingat produksi ikan terbesar disumbangkan dari keramba jaring apung di Danau Maninjau.

Suhardiman
Senin, 26 September 2022 | 18:16 WIB
Produksi Ikan di Agam Selama Enam Bulan Capai 22.696 Ton
Ilustrasi Ikan kakap (Pxhere.com)

SuaraSumbar.id - Produksi ikan budidaya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), selama Januari hingga Juni 2022 mencapai 22.696 ton.

"Produksi ikan ini selama enam bulan dari target 30 ribu ton selama 2022 dan target itu tercapai nantinya," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira melansir Antara, Senin (26/9/2022).

Produksi ikan dengan jenis nila, gurami, mas dan lele itu berasal dari keramba jaring apung di Danau Maninjau, kolam air deras, kolam air tenang dan kolam terpal.

Ikan itu dipasarkan di pasar tradisional tersebar di Sumbar, Riau, Jambi dan provinsi tetangga lainnya.

Baca Juga:Tekad Putra Delta Sidoarjo Bekerja Keras dan Curi Poin dari Markas Persipura Jayapura

"Hampir setiap hari ikan itu dikirim ke pasar trdisional di provinsi tetangga," katanya.

Pada tahun sebelumnya target produksi ikan di Agam 50 ribu ton dan realisasi hanya 37 ribu ton.

Namun pada 2022 target dikurangi sebanyak 20 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya dengan asumsi jumlah keramba jaring apung dikurangi.

Hal ini mengingat produksi ikan terbesar disumbangkan dari keramba jaring apung di Danau Maninjau.

Sementara jumlah keramba jaring apung bakal dikurangi dari 23.359 unit secara bertahap menjadi 6.000 petak sesuai dengan daya tampung dan daya dukung danau tersebut dalam mengatasi pencemaran air danau dari sisa pakan ikan.

Baca Juga:Jadi Buron, Frederik-Helda Praperadilkan Penyidik Satreskrim Polresta Denpasar

Daya tampung danau sebanyak 6.000 unit keramba jaring apung tersebut sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Agam No 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Kelestarian Kawasan Danau Maninjau.

"Dengan pengurangan keramba jaring apung itu, maka target produksi ikan kami turunkan dari 50 ribu menjadi 30 ribu ton," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak