SuaraSumbar.id - Kepala SMKN 1 Padang, Dasrizal, akhirnya buka suara soal aksi tawuran yang melukai dua siswanya. Menurutnya, sekelompok pelajar bersenjata tajam tampak datang ke area sekolah serta langsung melakukan penyerangan secara tiba-tiba dan membabi buta.
Dia membenarkan bahwa aksi tawuran itu terjadi di depan gerbang SMKN 1 Padang. "Kejadian di depan sekolah. Di pinggir jalan raya. Bukan dalam sekolah. Ada dua siswa kita yang menjadi korban. Mereka mengalami luka ringan. Tadi sudah di bawa ke Puskesmas dan mereka pun sudah bisa pulang," kata Dasrizal kepada SuaraSumbar.id, Kamis (28/7/2022) malam.
Dasrizal membantah pernyataan polisi yang menyebutkan bahwa pihak sekolah tidak memberikan laporan terkait hal itu. Jika tidak memberikan laporan, mana mungkin polisi datang untuk melakukan pengamanan.
"Masa nggak (memberikan laporan). Kalau tidak melapor, mana mungkin polisi datang melakukan pengamanan. Lagian, kalau orang datang dengan membabi buta itu seperti itu, apa informasi yang mau diberikan," tuturnya.
Baca Juga:Fakta-fakta Tawuran Pelajar SMK di Padang: 2 Orang Dibacok Celurit, 6 Ditangkap Polisi
Diakuinya, aksi tawuran juga terjadi pada Jumat lalu. Pada saat itu pihaknya lebih dulu menerima informasi bahwa akan terjadi tawuran. Mengetahui hal itu, sekolah pun langsung berkoordinasi dengan Polsek setempat.
"Kalau Jumat dulu, kami dapat informasi (akan terjadi tawuran). Kami langsung koordinasi dengan Polsek. Kalau tadi itu apa informasi yang harus di kasih tau, karena orang datang tiba-tiba dan membabi buta," tegasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Dasrizal, setelah menyerang siswanya, sekelompok pelajar tersebut juga mendatangi SMKN 8 dan kembali membuat keributan.
"Jumlahnya seperti yang terlihat dalam video tersebar. Mereka datang tiba-tiba dan bukan tawuran. Setelah itu mereka datang ke SMKN 8 dan kembali membuat keributan disana," ucapnya.
Sebagai langkah agar aksi tawuran tidak kembali terjadi, Dasrizal pun telah menanyakan langsung keterlibatan siswanya. Namun sayangnya mereka tidak mau mengakui.
Baca Juga:Ketua Asprov PSSI Sumbar Minta Semen Padang FC Bayar Retribusi Stadion Haji Agus Salim Padang
"Kalau mereka mengaku, pasti kita urus. Langkah pertamanya tentu dengan mempertemukan OSIS nya. Dibuat fakta integritas, dibuat MoU, kemudian dilewakan bahwasanya SMKN 1 dan SMKN 5 sudah bersahabat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pasca tawuran pihak kepolisian telah menangkap enam orang pelajar SMK yang terlibat tawuran. Penangkapan pelaku itu berdasarkan informasi dari video yang tersebar media sosial.
Keenam pelajar pelaku ditangkap masih berkumpul di suatu tempat. Dua diantaranya masih memegang senjata tajam yang diduga digunakan dalam melakukan aksi tawuran tersebut.
"Semua yang ditangkap merupakan pelajar dari sekolah yang berlainan, diantaranya dari SMK 5, SMK Tamsis, SMK Nusatama. Mereka bersatu dengan SMK yang lainnya menyerang ke SMK 1 Padang," kata Kanit Opsnal Polresta Padang, Ipda Adrian Afandi.
Kemudian pihak Polresta Padang saat masih memonitor keberadaan pelaku yang lainnya yang terindikasi terlibat tawuran beserta ketua dalam penyerangan tersebut.
"Kita sudah memonitor ketua gorup atau ketua penyerangannya. Dia diketahui merupakan siswa pecatan dari salah satu sekolah," tuturnya.
Kontributor : B Rahmat