SuaraSumbar.id - Seorang perempuan berusia 20 tahun terserang stroke karena kerap begadang. Kisahnya pun viral di media sosial TikTok.
Perempuan itu membagikan kisahnya. Dia harus dilarikan ke ICU hingga mengalami koma.
"Guys dengerin, ini foto aku pas lagi ulang tahun dan di RS, posisi habis koma. Kenapa koma? Karena di pembuluh darah otakku itu ada perdarahan, jadi ada stroke," ujarnya, dikutip dari Suara.com, Selasa (7/6/2022).
"Kok bisa stroke? Padahal masih muda, masih baru 20 tahun. Jawabannya adalah, begadang," ungkap @olszalau.
Baca Juga:Hits Health: Kena Stroke Gara-Gara Begadang hingga Ruben Onsu Dirawat di ICU
Ia mengaku kerap tidur saat sudah subuh, bahkan kadang baru tidur besok siangnya. Hal itu dilakukannya sejak awal pandemi Covid-19 karena merasa lebih produktif beraktivitas di malam hari.
Karena kebiasaan tersebut, pada 2021 akhirnya tubuhnya drop sehingga mengharuskannya masuk ICU dan mengalami koma.
Dari pengalamannya tersebut, ia mengingatkan kepada siapapun yang suka begadang untuk berhenti agar tidak mengalami kejadian serupa.
Untuk diketahui, kebiasaan begadang membuat seseorang kurang tidur di malam hari. Mengutip dari penelitian yang terbit di European Heart Journal pada 2011 lalu oleh Warwick Medical School, menunjukkan bahwa kurang tidur yang berkepanjangan serta pola tidur yang terganggu dapat memiliki implikasi kesehatan jangka panjang yang serius.
Peneliti telah menghubungkan kurang tidur dengan stroke, serangan jantung dan gangguan kardiovaskular yang sering mengakibatkan kematian dini.
Baca Juga:Ruben Onsu Sakit Darah Rendah dan Deretan Berita Populer Kesehatan Lainnya
Selain stroke dan penyakit kardiovaskular, ingat lagi bahaya kurang tidur untuk kesehatan karena kebiasaan begadang, dirangkum dari Healthline.
1. Tekanan darah tinggi
Tidur kurang dari lima jam di malam hari dapat memicu naiknya tekanan darah.
2. Menurunkan kekebalan tubuh
Terlalu sedikit waktu tidur melemahkan kekebalan tubuh untuk melawan virus, seperti virus yang menyebabkan pilek dan flu.
3. Risiko diabetes
Kurang tidur memengaruhi tubuh untuk melepaskan insulin, hormon penurun gula darah. Orang yang kurang tidur berisiko memiliki tingkat gula darah lebih tinggi yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
4. Menurunkan performa otak
Saat tidur, otak membentuk koneksi yang membantu memproses dan meningat informasi baru. Kurang tidur akan berefek buruk untuk ingatan jangka pendek maupun panjang. Daya konsentrasi dan kreativitas pun bisa terganggu.
5. Menambah berat badan
Dengan kurang tidur, bahan kimia yang memberi sinyal ke otak bahwa Anda kenyang menjadi tidak seimbang. Akibatnya, Anda cenderung makan berlebihan bahkan ketika sebenarnya sudah cukup makan. Jika kebiasaan in berlanjut, tentu obesitas bisa terjadi.