Pelaku Pembobol Rekening Nasabah Bank Nagari Diduga Bukan WNI

Pelaku pembobol rekening nasabah Bank Nagari atau kejahatan skimming diduga bukan warga negara Indonesia (WNI).

Riki Chandra
Kamis, 12 Mei 2022 | 22:26 WIB
Pelaku Pembobol Rekening Nasabah Bank Nagari Diduga Bukan WNI
Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Ali Tanjung (kiri). [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Pelaku pembobol rekening nasabah Bank Nagari atau kejahatan skimming diduga bukan warga negara Indonesia (WNI). Hal ini dinyatakan Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Ali Tanjung.

"Pelaku bukan orang Indonesia, tapi didampingi oleh orang Indonesia. Dilihat dari wajahnya di CCTV yang diperlihatkan oleh Bank Nagari," katanya dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Kamis (12/5/2022).

Selain Bank Nagari, kejahatan skimming ini juga terjadi pada 11 Bank, termasuk Bank Kepulauan Riau.

"Kami sarankan sering mengganti sandi ATM, kalau perlu tidak usah pakai ATM pakai M Banking saja. Jadi resiko kejahatan bisa diminimalisir," tambahnya.

Data sementara potensi kerugian 1,5 Milyar dari 141 nasabah yang melapor. Sampai hari ini Bank Nagari masih membuka posko pelaporan.

Baca Juga:Heboh Rekening Ratusan Nasabah Dibobol, DPRD Sumbar Desak Bank Nagari Evaluasi

"Kita minta Bank Nagari menanggung, nasabah jangan dirugikan. Pihak Bank Nagari mengatakan akan menyelesaikan 3 kali 24 jam sudah diganti," tambah Ali.

Sebelumnya diberitakan Komisi III DPRD Sumbar melakukan pemanggilan terhadap direksi Bank Nagari mengenai uang nasabah yang menjadi korban skimming.

Diketahui, pelaku mengambil data dari ATM di Sumbar. Dan melakukan aksinya di luar Sumbar di ATM bersama.

"Berdasarkan laporan yang diterima, manajemen Bank Nagari melihatkan rekaman orang yang memasang alat perekam tersebut melalui rekaman CCTV," ujarnya.

Komisi III berpendapat tidak ada gejolak yang mengancam bisnis Bank Nagari, DPRD tetap suport masyarakat Sumbar dan UMKM.

Baca Juga:Rekening Nasabah Diduga Dibobol, Bank Nagari Bilang Begini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak