Antisipasi Lonjakan Covid-19 Saat Libur Panjang, Beijing Larang Warga Makan di Kafe dan Restoran

Pemerintah kota Beijing mengeluarkan larangan bagi penduduk untuk makan di restoran, rumah makan, dan kafe.

Riki Chandra
Senin, 02 Mei 2022 | 09:15 WIB
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Saat Libur Panjang, Beijing Larang Warga Makan di Kafe dan Restoran
Ilustrasi covid-19 omicron. (pixabay)

SuaraSumbar.id - Libur Panjang Hari Buruh di China menyimpan risiko kenaikan kasus Covid-19. Atas dasar itu, pemerintah kota Beijing mengeluarkan larangan bagi penduduk untuk makan di restoran, rumah makan, dan kafe.

Tak hanya itu, otoritas setempat juga membangun rumah sakit darurat untuk mengantisipasi gelombang terbaru Covid-19 varian Omicron.

Sejumlah fasilitas umum di ibu Kota Tiongkok itu telah berubah fungsi menjadi rumah sakit yang mampu menampung 4.000 orang pasien COVID-19.

Otoritas kesehatan setempat pada hari Sabtu (30/4) melaporkan 59 kasus baru Covid-19 ditambah delapan kasus tanpa gejala, sebanyak 22 kasus di antaranya ditemukan di Distrik Chaoyang.

Baca Juga:Libur Panjang, Beijing Larang Penduduk Makan di Restoran dan Kafe

Dengan demikian, sejak Jumat (22/4) hingga Sabtu (30/4) di Beijing terdapat 259 kasus yang tersebar di 13 distrik.

Sebagai distrik yang ditemukan kluster baru di sekolahan, Chaoyang mewajibkan warganya melakukan dua kali tes PCR massal pada hari Minggu (1/5) dan Selasa (3/5). Tiga tes sebelumnya sudah dilakukan yang terakhir kalinya pada hari Jumat (29/4).

Semua penjual makanan dan minuman di Beijing menangguhkan pelayanan makan dan minum di tempat.

Pembelian makanan dan minuman hanya dilayani untuk dibawa pulang, demikian pengumuman otoritas Kota Beijing melalui pesan singkat yang dikirimkan kepada setiap pengguna telepon seluler di Ibu Kota.

Protokol kesehatan secara ketat tetap diberlakukan di berbagai lokasi.

Baca Juga:Hadapi Gelombang Omicron, Beijing Bangun RS Darurat hingga Beri Larangan Ini

"Saat hendak naik subway (kereta metro) menuju tempat kerja, ditanya polisi, mau pergi ke mana? Setelah saya jelaskan dan menunjukkan kartu identitas, baru diizinkan," kata seorang staf KBRI Beijing.

Otoritas Beijing menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dengan harga normal di beberapa kawasan yang terkena penguncian wilayah (lockdown). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak