Menurut Ade, data pemilihan presiden 2014 dan 2019 menunjukkan, sebenarnya sudah memberi indikasi bahwa orang Minang tidak suka dengan Jokowi.
Pada 2014, hanya 23 persen warga Sumatera Barat yang memilih pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Lima tahun kemudian, angka itu bahkan merosot drastis, pada tahun 2019, hanya 14 persen warga yang memilih pasangan Jokowi-Maruf.
“Tapi itu kan seharusnya cuma hasil Pilpres, mayoritas warga Sumatera Barat lebih suka dengan Prabowo karena adanya kedekatan dengan sejarah daerah itu,” katanya.
Setelah Pilpres selesai, kata dia, bukankah seharusnya masyarakat menilai secara objektif. “Karena itu saya bertanya, apa sih salah Jokowi pada orang Minang. Jokowi justru sangat peduli pada orang Sumatera Barat,” katanya.
Baca Juga:Ian Kasela Shock soal Kasus Pengeroyokan terhadap Ade Armando
Ade Armando lantas mengurai bahwa Sumatera Barat sebenarnya adalah daerah yang paling banyak dikunjungi Jokowi selama kepemimpinannya di 2014-2019. Jokowi juga mewujudkan berbagai pembangunan infrastruktur di daerah itu.
Dengan kata lain, Jokowi tidak pernah menganaktirikan Minang. Lantas kenapa orang Minang begitu membenci dia. Setidaknya, ada tiga yang menurut Ade yang memicu orang Minang tak suka Jokowi.