SuaraSumbar.id - Gubernur Sumbar Mahyeldi meminta pemerintah kabupaten/kota membuat aturan untuk mengantisipasi aksi premanisme saat para perantau pulang kampung pada Idul Fitri.
"Saat banyak perantau pulang kampung biasanya ada saja oknum yang berupaya mengambil kesempatan. Aksi premanisme terutama di tempat wisata seringkali terjadi. Ini harus diantisipasi sejak awal," katanya, melansir Antara, Minggu (10/4/2022).
Mahyeldi menyebut laporan tentang aksi premanisme di tempat-tempat wisata bisa membuat citra buruk bagi daerah. Tidak jarang aksi seperti itu direkam perantau kemudian viral di media sosial.
"Kita punya potensi besar dalam sektor pariwisata dan kuliner. Semuanya ada di Sumbar. Tapi aksi premanisme bisa membuat citra pariwisata Sumbar jadi buruk hingga tidak ada yang mau datang," katanya.
Baca Juga:Blak-blakan soal Status Hubungan Asmaranya, Nita Gunawan Mengaku Ingin Punya Pacar Ganteng dan Mapan
Padahal kedatangan perantau atau wisatawan ke Sumatera Barat (Sumbar), akan menjadi salah satu sumber pemasukan bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Semakin banyak orang masuk ke Sumbar, makin banyak uang berputar dan masyarakat makin sejahtera.
"Jika sekarang belum ada aturan terkait premanisme ini, segera buat. Agar perantau dan wisatawan nyaman," katanya.
Ia juga menyoroti aksi warga yang mengumpulkan sumbangan dari pengendara di jalan raya.
Dirinya meminta agar kegiatan ini sedapat mungkin dihentikan. Pasalnya, hal itu dapat mengancam keselamatan warga itu sendiri dan berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu-lintas.