Bos Chelsea Roman Abramovich Diduga Diracun Saat Perundingan Ukraina-Rusia

Abramovich yang menyanggupi permintaan Ukraina untuk membantu merundingkan pengakhiran invasi Rusia ke Ukraina.

Riki Chandra
Selasa, 29 Maret 2022 | 13:15 WIB
Bos Chelsea Roman Abramovich Diduga Diracun Saat Perundingan Ukraina-Rusia
Konglomerat Rusia pemilik klub Chelsea Roman Abramovich. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Konglomerat Rusia pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich, dan para juru runding perdamaian Ukraina menderita gejala yang diduga karena diracun setelah sebuah perundingan mengenai konflik Ukraina-Rusia di Kiev awal Maret lalu. Hal itu dilaporkan Wall Street Journal dan outlet investigasi Bellingcat, Selasa (29/3/2022).

Abramovich yang menyanggupi permintaan Ukraina untuk membantu merundingkan pengakhiran invasi Rusia ke Ukraina, dan paling sedikit dua anggota senior delegasi Ukraina, terdampak (racun itu), lapor Wall Sreet Journal.

Pejabat Ukraina berusaha mendinginkan laporan itu. Ketika ditanya soal dugaan peracunan itu, juru runding Ukraina Mykhailo Podolyak berkata, "ada banyak spekulasi, bermacam-macam teori konspirasi". Rustem Umerov, anggota delegasi Ukraina lainnya, mendesak orang agar tidak mempercayai "informasi yang belum terverifikasi".

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kemudian menempuh pendekatan sama dengan mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi nasional bahwa "semua orang haus akan berita dan sensasi". Namun, dia kemudian malah menegaskan, "Saya sarankan siapa pun yang akan berunding dengan Rusia agar tidak makan atau minum apa pun, (dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan".

Baca Juga:Roman Abramovich Diduga Keracunan Setelah Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina

Seorang pejabat AS mengatakan intelijen menduga faktor "lingkungan" sebagai alasan sakitnya Abramovich dan para perundung" Ukraina itu.

Pejabat AS yang berbicara dengan meminta identitasnya tak diungkapkan itu tidak menjelaskan lebih lanjut, sedangkan Kremlin tidak menjawab permintaan komentar soal ini melalui email.

Menurut Wall Street Journal, Abramovich dan para perunding Ukraina menunjukkan gejala yang meliputi mata merah, keluar air mata terus menerus dan terasa menyakitkan, serta kulit wajah dan tangan yang mengelupas.

Abramovich dan para perunding Ukraina, termasuk Umerov yang anggota parlemen Tatar Krimea, sudah membaik dan nyawanya tak lagi dalam bahaya, kata Wall Sreet Journal.

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut membenarkan insiden itu kepada Reuters tetapi menyatakan insiden itu tak menghentikan Abramovich untuk terus bekerja.

Baca Juga:Jadi Juru Runding Perdamaian Ukraina dengan Rusia, Roman Abramovich Diduga Diracun, Mata Merah dan Kulit Mengelupas

Bellingcat mengatakan para pakar yang meneliti insiden itu menyimpulkan "peracunan dengan menggunakan jenis senjata kimia yang belum diketahui" adalah penyebab paling mungkin untuk insiden itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini