SuaraSumbar.id - Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando menyoroti banyak partai politik (parpol) yang mengusul Pemilu 2024 diundur dengan alasan pemulihan ekonomi. Menurutnya, alasan ekonomi itu cuma dalih yang dicari-cari.
Ade menilai, alasan aslinya adalah Indonesia dalam bahaya di masa depan. Lantas, Ade pun menyebut nama Anies Baswedan dan Prabowo.
Ade menduga alasan parpol menunda Pemilu 2024 lantaran potensi calon pemimpin penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak bisa memberikan harapan baik bagi para parpol.
"Saya menduga soal pemulihan ekonomi ini sekadar alasan yang dicari-cari. Alasan sebenarnya adalah bahaya yang mengancam Indonesia kalau salah memilih pemimpin pada 2024," katanya, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Sabtu (26/2/2022).
Baca Juga:Tak Ada Negara di Dunia Tunda Pemilu Demi Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Ini Kata Perludem
"Saya tahu saat ini masa depan Indonesia terus suram ketika kita membayangkan siapa yang akan jadi penerus Jokowi pada periode selanjutnya," katanya.
Saat ini, kata Ade, ada tiga sosok calon pemimpin penerus Jokowi yang potensial, yaitu Anie Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Menurut Ade Armando, calon pemimpin yang kualitasnya seperti Jokowi hanya ada pada Ganjar. Namun, PDIP mungkin tidak akan mendukung Ganjar dan lebih memilih Puan Maharani sebagai Cawapres.
"Anies Prabowo adalah dua calon pemimpin yang berpotensi membawa Indonesia menuju kehancuran," ujarnya.
Anies dan Prabowo jika memimpin Indonesia, menurut Ade, malah akan menambah masalah bagi bangsa.
Baca Juga:Demokrasi Indonesia Tercoreng Gegara Ulah Politikus Minta Tunda Pemilu dan Tambah Jabatan Jokowi
"Membayangkan Anies yang memimpin, Jakarta saja berantakan apalagi Indonesia, korupsi meningkat, mismanajemen menjadi-jadi, kaum radikal akan peroleh peluang bangkit kembali," jelas Ade.
"Bagaimana kalau Prabowo? ya sama saja kata Ade. Malah akan tambah masalah dengan dugaan pelanggaran HAM," katanya lagi.