Siswa SD Belum Divaksin Dilarang Sekolah Tatap Muka di Padang, KPAI Bereaksi

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut menyoroti pelarangan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi siswa SD yang belum divaksin Covid-19.

Riki Chandra
Selasa, 08 Februari 2022 | 16:31 WIB
Siswa SD Belum Divaksin Dilarang Sekolah Tatap Muka di Padang, KPAI Bereaksi
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi didampingi sejumlah pejabat utama dan Kapolres Salatiga mengecek pelaksanaan vaksinasi Merdeka Anak di SD Randuacir 03 Argomulyo Kota Salatiga, Jumat (14/1/2022). [dok Humas Polda Jateng]

SuaraSumbar.id - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut menyoroti pelarangan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi siswa SD yang belum divaksin Covid-19. Bahkan, ratusan siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dipulangkan dari sekolah karena mendapat vaksinasi pada Selasa (8/2/2022).

Seperti diketahui, siswa SD di Kota Padang yang mengikuti PTM hanya yang telah divaksin. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang nomor 421.1./456/Dikbud/Dikdas.03/2022 tanggal 7 Februari 2022 tentang pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun untuk pencegahan Covid-19.

Komisioner KPAI, Jasra Putra mengatakan, yang paling utama dalam situasi pandemi adalah kesehatan anak. Namun di sisi lain, penting juga dipastikan tidak ada diskriminasi dalam sebuah kebijakan.

"Kita harapkan surat edaran yang dikeluarkan tidak ada diskriminasi terhadap hak anak untuk memperoleh pendidikan," kata Jasra Putra, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga:Belum Divaksin Covid-19, Sekolah Pulangkan Ratusan Siswa SD di Kota Padang

Jasra mengatakan, sempat bertemu Wali Kota Padang Hendri Septa, beberapa waktu lalu. Dia mendapat informasi adanya anak SD di Kota Padang yang terpapar Covid-19 dan mereka belum divaksin.

Meski demikian, kata Jasra, jadi catatan untuk Disdik guna memastikan pembelajaran jarak jauh harus sesuai perlakuannya dengan sekolah tatap muka. "Teknologi saat ini telah memfasilitasi itu," imbuhnya.

Pembelajaran jarak jauh menurutnya masih belum efektif, maka pendampingan orang tua sangat penting. Pihak sekolah juga harus menyelesaikan tantangan ini.

"Kita imbau kepada orang tua siswa untuk yang sudah semestinya divaksin dilakukan vaksinasi. Kesehatan anak penting dan orang tua bertanggung jawab akan hal tersebut," ujarnya.

Jasra mengatakan, biasanya orang yang tidak mau divaksin karena mendapatkan informasi yang tidak tepat. "Maka perlu di sampaikan informasi secara baik. Sebelum divaksin sarapan dulu, istirahat yang cukup," ujarnya.

Baca Juga:Resmi, Siswa SD di Padang yang Belum Divaksin Dilarang Sekolah Tatap Muka

Di kesempatan itu, Jasra juga menyebutkan dari target vaksinasi anak di Kota Padang yakni 27 ribu, baru 7000 anak yang sudah divaksin, "ini masih sedikit, butuh dukungan semua orang," katanya lagi.

Menurutnya, saat akan vaksin ada "3 Siap" yang perlu menjadi perhatian. Pertama siap anaknya; anaknya di beri tahu bagaimana manfaatnya vaksin, memberi info jenis vaksinnya, kemudian proses nanti ketika di vaksin, harus istirahat yang cukup dan makan sebelum vaksin.

Kedua; siap pendampingnya, mulai dari dokternya, nakesnya, relawan, pekerja sosial, orang tua/wali dan seterusnya untuk mendampingi anak-anak.

Ketiga; siap tempatnya, tempatnya terbuka, memenuhi syarat untuk jaga jarak, terbuka, sirkulasi udara, aman, nyaman, ramah dan memiliki alur proses vaksin yang baik.



BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak