SuaraSumbar.id - Bencana banjir menerjang kawasan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (1/2/2022). Akibatnya, sejumlah warga yang rumahnya terendam terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Informasinya, banjir tersebut dipicu hujan deras yang melanda Kota Bukittinggi sejak sore hari. "Hujan sore ini di Bukittinggi cukup tinggi intensitasnya, beberapa titik digenangi air yang cukup tinggi, sebagian kami evakuasi di daerah Pulai Anak Air," kata Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi, Ibentaro Samudera.
Menurutnya, banjir diperparah dengan drainase yang tidak mampu menampung curah hujan serta aliran got dari beberapa daerah.
"Apalagi hujan deras juga terjadi di kawasan Agam Timur khususnya dari arah Padang Luar yang aliran airnya semua menuju Kota Bukittinggi," kata dia.
Baca Juga:Pemkot Bukittinggi Buka Layanan Pengaduan Masyarakat Lewat WhatsApp
Pihaknya bersama gabungan personel dari BPBD, PMI, Tagana, KLBK serta masyarakat langsung turun membantu dan mengevakuasi masyarakat serta melakukan pendataan.
"Warga paling terdampak ada di Pulai Anak Air, kita masih melakukan pendataan, proses evakuasi dilakukan dengan perahu karet," ujarnya.
Diketahui, beberapa daerah di Kota Wisata mengalami kebanjiran selain Anak Air yang terpantau ada di Jembatan Besi Guguak Panjang, Belakang Balok, Aur Kuning dan Manggis Gantiang.
Beberapa warga berharap kejadian ini bisa diberikan solusinya karena setiap kali terjadi hujan lebat, beberapa daerah yang menjadi langganan banjir selalu merasakan dampaknya.
"Sejak jaman Bapak Ismet hingga Pak Erman kini masih juga terjadi banjir di daerah ini, apakah tidak ada solusi untuk masalah ini," tulis salah seorang warga, Rifa Dangara di media sosial yang memposting keadaan banjir.
Baca Juga:Jenazah Indah Cleo Asal Bukittinggi Korban Kerusahan di Sorong Papua Dimakamkan di Agam
Beberapa kendaraan terlihat terjebak di genangan air yang menutup sebagian jalan raya di daerah terkena banjir, bahkan di Jembatan Besi petugas kepolisian dan masyarakat menutup jalan sementara karena tingginya genangan. (Antara)