Polemik Pembangunan Kanopi di Pasar Bukittinggi, Ada yang Menolak dan Ada yang Mendukung

Ratusan masyarakat dan pedagang menggelar aksi demonstrasi dukungan kepada Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Riki Chandra
Rabu, 26 Januari 2022 | 17:44 WIB
Polemik Pembangunan Kanopi di Pasar Bukittinggi, Ada yang Menolak dan Ada yang Mendukung
Ratusan warga dukung pembangunan kanopi di pasar Bukittinggi. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Ratusan masyarakat dan pedagang menggelar aksi demonstrasi dukungan kepada Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), untuk melanjutkan rencana pembangunan kanopi dan night market di jalan Minangkabau Bukittinggi.

Sebelumnya, pemilik toko di Jalan Minangkabau membentangkan spanduk penolakan pembangunan kanopi dan night market tersebut. Namun, pedagang lainnya malah mendukung rencana pemerintah melakukan pembangunan tersebut.

Para pedagang yang terhimpu dalam Syarikat Pedagang dan Pemilik Toko telah jauh hari menyatakan penolakan terhadap rencana pemerintah untuk membangun kanopi dan night market di sepanjang Jalan Minangkabau.

Disisi lain, perkumpulan pedagang yang mengatasnamakan Forum Warga Biasa (FWB), menyampaikan dukungan atas rencana pemerintah itu dengan melakukan aksi longmarch dari Jalan Minangkabau hingga menyerahkan petisi ke DPRD Bukittinggi, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga:Ribuan Botol Miras Ilegal Merek Terkenal dari Batam Disita Polres Bukittinggi

Ronaldi, Koordinator aksi FWB, menyampaikan, pihaknya bersama ratusan pedagang dan masyarakat lainnya, menyatakan dukungan terhadap program pemerintah untuk membangun kanopi di sepanjang Jalan Minangkabau dengan dasar demi kelancaran pergerakan roda perekonomian masyarakat.

"Kami bergerak disini mendukung pemerintah dalam pembuatan awning dan nightmarket di Jalan Minangkabau. Kami menandatangani petisi dukungan yang diberikan ke DPRD. Harapan kami ke DPRD agar bisa mendukung program pemerintah daerah dan mengawal program itu sampai selesai," jelasnya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com.

Ronaldi juga mengimbau para pedagang yang melakukan penolakan, untuk bersama-sama mendukung pembuatan rencana Pemko Bukittinggi karena dengan adanya pemvangunan kanopi dan nightmarket di Jalan Minangkabau, akan meningkatkan ekonomi kerakyatan, meningkatkan dan memperpanjang waktu transaksi ekonomi di Kota Bukittinggi, mengurangi pengangguran serta menciptakan icon pariwisata baru.

"Mari sama sama kita membangun daerah, karena rezeki tidak akan tertukar," katanya.

Kabid Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan Setwan Bukittinggi, Tesy Hermawan, menjelaskan, petisi dukungan dari pedagang dan masyarakat Bukittinggi ini, akan disampaikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Bukittinggi.

Baca Juga:Duh, Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Agam Meningkat Tajam hingga 60 Persen

"Nanti petisi ini akan kami sampaikan kepada pimpinan dan anggota DPRD Bukittinggi karena sedang melakukan kunjungan kerja yang sudah terjadwalkan. Kami dari sekretariat DPRD tentunya akan menyampaikan Tritura atau tiga tuntutan rakyat ini, ke Pimpinan dan Anggota DPRD," ungkapnya.

Berita Terkait

Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menggelar sidang terhadap eks Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa terkait kasus peredaran narkotika jenis sabu hari ini Selasa (30/5/2023).

linimasa | 15:00 WIB

Eks Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa di institusi Polri akan ditentukan pada hari ini melalui sidang etik.

linimasa | 11:46 WIB

Dalam pengungkapan itu, satu orang diduga pelaku berinisial A (46) ditangkap.

sumbar | 15:36 WIB

Kemudian pihaknya juga mengukur mengukur jarak sirene berbunyi dalam radius 0-200 meter.

sumbar | 15:57 WIB

Hutan di Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) terbakar. Peristiwa itu dikabarkan sudah terjadi sejak tiga hari lalu.

sumbar | 14:48 WIB

News

Terkini

Penguatan UMKM lokal juga menjadi bagian dalam pengembangan jalan tol di mana di setiap rest area tidak hanya diisi oleh merek besar tetapi juga produk-produk UMKM lokal.

News | 15:09 WIB

Seorang pria di Kota Padang diduga menggelapkan mobil dengan cara membawa kabur mobil temannya sendiri. Modus awalnya ingin mengajak anaknya pergi jalan-jalan.

News | 22:21 WIB

Korban kebakaran di Nagari Cupak dan Kinari di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), mendapatkan bantuan sosial Rumah Sejahtera Terpadu (RST).

News | 21:04 WIB

Kemudian pihaknya juga mengukur mengukur jarak sirene berbunyi dalam radius 0-200 meter.

News | 15:57 WIB

Apalagi, warungnya berada di jalur strategis jalan utama dari Solo hingga Banyuwangi.

News | 15:16 WIB

Dirinya mengaku peran pendidikan memang tidak akan memberi dampak secara langsung terhadap pertumbuhan dan pergerakan ekonomi nasional.

News | 15:09 WIB

Puluhan ribu akun media sosial (medsos) terkait Partai Komunis China ternyata palsu. Hal itu diketahui berdasarkan identifikasi Otoritas China.

News | 17:20 WIB

Percepatan digitalisasi pendidikan di Sumbar menjadi agenda penting Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dan DPRD Sumbar saat ini.

News | 14:17 WIB

Harga sapi kurban di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mencapai Rp 18 juta hingga Rp 28 juta per ekornya.

News | 12:29 WIB

Seorang pria yang berprofesi sebagai nelayan tega memperkosa seorang anak panti berkebutuhan khusus.

News | 10:56 WIB

Hampir 70-80 persen terjadi di media sosial. Padahal, secara nyata tidak seramai itu.

News | 23:59 WIB

Pasangan suami-istri (Pasutri) asal Jorong Guguak Randah, Nagari Guguak Tabek Sarojo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam berangkat haji ke Mekkah menggunakan sepeda motor.

News | 19:11 WIB

Muhammad Iqbal mendorong pemerintah pusat, terutama Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pemprov Sumbar untuk mempercepat pembebasan lahan Tol Padang-Sicincin.

News | 16:56 WIB

Sebanyak lima unit rumah warga di kawasan Jalan Payakumbuh, Perumahan Siteba, Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, terbakar.

News | 16:28 WIB

Mayat perempuan tanpa identitas ditemukan tergeletak di pinggir jalan Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak