Kondisi Memburuk, Amerika Serikat Desak Warganya Tinggalkan Ukraina

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kiev mendesak warga negara AS yang berada di Ukraina, segera pergi keluar dan meninggalkan Ukraina.

Riki Chandra
Kamis, 27 Januari 2022 | 13:15 WIB
Kondisi Memburuk, Amerika Serikat Desak Warganya Tinggalkan Ukraina
Seorang tentara Ukraina berjalan di posisi tempur dekat garis pemisahan dari pemberontak yang didukung Rusia di dekat Horlivka di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Januari 2022. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kiev mendesak warga negara AS yang berada di Ukraina, segera pergi keluar dan meninggalkan Ukraina.

Alasannya, situasi keamanan di Ukraina tidak menentu. Bahkan, ada kemungkinan Rusia akan melakukan aksi militer di Ukraina.

"Keadaan keamanan di Ukraina bisa memburuk dalam waktu singkat", kata kedutaan di lamannya, Kamis (27/1/2022).

Di Washington, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan Kedubes AS di Kiev akan tetap buka.

Baca Juga:Makin Panas! AS Kembali Peringatkan Warganya Sesegera Mungkin Tinggalkan Ukraina

Namun, para warga Amerika yang berada di negara bekas Soviet itu perlu mempertimbangkan untuk segera pergi.

Sebelumnya, awal pekan ini, AS juga mendesak warga negaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina.

AS pada Rabu (26/1/2022) menyampaikan jawaban tertulis terhadap tuntutan Rusia soal keamanan.

Jawaban itu merupakan langkah kunci yang ditempuh dalam proses diplomatik yang rapuh, pada saat Rusia kembali menggelar latihan militer di daratan dan lautan dekat Ukraina.

Presiden AS, Joe Biden pada Selasa (25/1/2022) menyebut-nyebut soal sanksi personal terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga:AS Sudah, Inggris Pertimbangkan Kerahkan Pasukan Ke Ukraina

Kendati merupakan tindakan langka, menurut Biden langkah itu bisa dianggap sebagai bagian dari upaya Washington dan para sekutunya untuk meyakinkan Moskow bahwa agresi apa pun terhadap Ukraina akan harus dibayar mahal.

Rusia pada Rabu memperingatkan bahwa sanksi personal itu tidak akan merugikan Putin, namun akan "merusak dari segi politik."

Rusia telah menempatkan puluhan ribu tentara di wilayah dekat perbatasannya dengan Ukraina, namun membantah punya rencana melakukan serbuan.

AS telah menghabiskan waktu berminggu-minggu dalam menjalankan upaya untuk membangun kesepakatan dengan mitra-mitranya di Eropa soal penjatuhan sanksi jika Rusia melancarkan serangan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak