1.764 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Kerugian Mencapai Rp 35 Miliar

Akibatnya oksigen di Danau Maninjau berkurang dan ikan menjadi pusing dan mati.

Suhardiman
Minggu, 02 Januari 2022 | 14:11 WIB
1.764 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Kerugian Mencapai Rp 35 Miliar
Kematian Massal Ikan di Danau Maninjau Munculkan Polusi Udara. [ANTARA]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 1.764 ton ikan mati di keramba jaring apung (KJA) Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Matinya ikan secara masssal dari Januari hingga Desember 2021 itu membuat kerugian mencapai Rp 35,28 miliar.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira, melansir Antara, Minggu (2/1/2022).

"Ikan itu milik ratusan petani keramba jaring apung di Danau Danau Maninjau," katanya.

Baca Juga:5 Hal yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Pindah Rumah, Salah Satunya Berpamitan

Ia mengatakan, ke 1.764 ton ikan itu mati secara tiga tahap. Tahap pertama pada Januari 2021 sebanyak 15 ton.

Tahap kedua pada Mai 2021 sebanyak 44 ton dan tahap tiga pada Desember 2021 sebanyak 1.705 ton.

"Kematian ikan paling banyak terjadi periode Desember 2021 tersebar di seluruh nagari atau desa ada di daerah itu," katanya.

Kematian ikan ini akibat curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang melanda daerah itu, sehingga terjadi pembalikan air dasar ke permukaan danau.

Akibatnya oksigen di Danau Maninjau berkurang dan ikan menjadi pusing dan mati. Beberapa menit setelah itu, tambahnya, bangkai ikan mengapung ke permukaan danau.

Baca Juga:Update Covid-19 Global: Hanya dalam 5 Hari, Angka Infeksi Bertambah 1 Juta Jiwa

"Air danau tercemar akibat sebagian petani membuang bangkai ikan ke dalam danau," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini