Nama Luhut dan Erick Thohir Disebut Terlibat Bisnis Tes PCR

Sejumlah nama menteri negara disebut-sebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19, baik PCR maupun Antigen.

Riki Chandra
Senin, 01 November 2021 | 16:33 WIB
Nama Luhut dan Erick Thohir Disebut Terlibat Bisnis Tes PCR
Foto kolase Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir. [Dok.Istimewa]

Angka ini akan semakin meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah mewajibkan tes PCR untuk syarat penerbangan domestik dan akan diperluas ke transportasi umum lain pada libur akhir tahun.

Bantahan Jubir Menteri Luhut

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, membantah Luhut terlibat dalam bisnis tes PCR melalui perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Jodi menyebut bawah hal itu merupakan tuduhan liar yang serius. Sebab, bisa membuat orang yang ingin membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi ragu.

Baca Juga:Erick Thohir dan Luhut Diduga Terlibat Bisnis Tes PCR Lewat Perusahaan GSI

"Sangat disayangkan upaya framing seperti ini. Ini berpotensi menyebabkan para pihak yang ingin membantu jika terjadi krisis berpikir dua kali," kata Jodi saat dihubungi Suara.com, Senin (1/11/2021).

"PT GSI ini tidak pernah kerjasama dengan BUMN ataupun mendapatkan dana dari pemerintah. Justru mereka melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) secara gratis untuk membantu Kementerian Kesehatan," sambungnya.

Jodi menjelaskan, pada awal pandemi Luhut memang diajak oleh koleganya di Yayasan Indika Untuk Indonesia, Yayasan Adaro Bangun Negeri, dan Yayasan Northstar Bhakti Persada untuk membantu negara mendirikan layanan tes Covid-19 dengan kapasitas besar.

"Karena hal ini dulu menjadi kendala pada masa-masa awal pandemi ini adalah salah satu kendala. Jadi total kalau tidak salah ada 9 pemegang saham disitu. Yayasan dari Indika dan Adaro adalah pemegang saham mayoritas di GSI ini," jelasnya.

Sementara, PT Toba Bumi Energi adalah anak perusahaan Toba Bara Sejahtra yang disebut Edy berkaitan dengan Luhut, menurut Jodi adalah salah.

Baca Juga:Jubir Bantah Luhut Terlibat Bisnis Tes PCR

"Sebab saham Pak Luhut yang dimiliki melalui Toba Sejahtra di Toba Bara Sejahtra sudah sangat kecil yaitu dibawah 10 persen, jadi Pak Luhut tidak memiliki kontrol mayoritas di TBS, sehingga kita tidak bisa berkomentar terkait Toba Bumi Energi," ungkap Jodi.

Jodi menegaskan, PT GSI tidak bertujuan mencari laba melainkan bersifat kewirausahaan sosial dan sampai saat ini tidak ada pembagian keuntungan dalam bentuk deviden atau lainnya kepada pemegang saham.

"Sesuai namanya GSI ini Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial. Malah diawal-awal GSI ini gedungnya diberikan secara gratis oleh salah satu pemegang sahamnya," lanjutnya.

Malah menurut Jodi, keuntungan dari PT GSI dialihkan untuk menggelar tes Covid-19 gratis kepada masyarakat kurang mampu dan tenaga kesehatan.

"Jadi tidak ada maksud bisnis dalam partisipasi Toba Sejahtra di GSI, apalagi Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga test PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat," tegas Jodi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak