SuaraSumbar.id - Seorang pria dilaporkan tewas usai duburnya dipompa pakai kompresor oleh temannya sendiri. Peristiwa langka ini terjadi di daerah Pakbada distrik Moradabad Uttar Pradesh India tewas.
Mengutip Suara.com, Senin (18/10/2021), pelaku bernama Farhan ditahan polisi setelah ia sengaja memompa dubur temannya, Mohammed Aslam, menggunakan kompresor.
Menurut polisi, pelaku yang diketahui berusia 23 tahun tersebut dan korban sedang membersihkan pakaian menggunakan kompresor udara setelah bekerja.
Keduanya diketahui bekerja sebagai staf di sebuah perusahaan ekspor di desa Dhanupura, Uttar Pradesh, India.
Baca Juga:Covid-19 Mendadak Turun Drastis di Indonesia, India dan Inggris, Begini Analisa Pakar
Pada Rabu malam, keduanya sedang bersih-bersih sebelum pulang, tiba-tiba Farhan diduga mengerjai temannya dengan cara memompa udara ke duburnya.
Aslam langsung jatuh sakit setelah ia dipompa duburnya, pelaku kemudian membawanya ke rumah untuk mendapat pertolongan.
Pihak keluarga membawa Aslam ke rumah sakit karena kondisinya yang memburuk. Namun ia akhirnya menghembuskan napas terakhir pada hari Kamis (14/10/2021).
Farhan ditahan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut dan polisi sedang dalam proses mendaftarkan FIR di bawah pasal pembunuhan.
"Ketika Farhan menjatuhkan Aslam di rumah, dia tidak sehat dan perutnya kembung secara tidak normal," jelas Rizwan, sepupu korban kepada TOI.
Baca Juga:Dilanda Hujan Lebat dan Tanah Longsor, Sedikitnya 18 Orang Tewas di India
"Farhan mengatakan kepada saya bahwa dia memainkan lelucon dan mengisi udara di rektumnya. Aslam meninggal selama perawatan," sambungnya.
Rizwan mengatakan bahwa pihak keluarga telah meminta polisi untuk memeriksa rekaman CCTV dan bertindak terhadap Farhan.
Aslam meninggalkan ibu, istri, dan dua saudara perempuannya yang belum menikah. Dia menikah enam bulan lalu, kata Rizwan.
"Seorang pria meninggal secara misterius dan keluarganya menuduh temannya memompa duburnya yang menyebabkan kematiannya. Kami telah menahan teman korban untuk dimintai keterangan. FIR akan didaftarkan berdasarkan keluhan keluarga," kelas inspektur polisi Amit Anand.