Bakal Serap Ribuan Tenaga Kerja, BUMN Optimis CNM Solok Produksi Benih Jagung Skala Besar

Kerjasama antara CNM dengan Pertani tak sekadar menyoal bisnis, namun juga untuk mengembangkan varietas bibit unggul plus riset benih.

Riki Chandra
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 10:47 WIB
Bakal Serap Ribuan Tenaga Kerja, BUMN Optimis CNM Solok Produksi Benih Jagung Skala Besar
Dirut Pertani Maryono meninjau produsen benih jagung di Solok didampingi Komisaris Utama PT CNM, Nofi Candra dan Wakil Ketua DPRD Kota Solok, Efriyon Coneng. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Setelah hampir 5 tahun tak menggeliat, produsen benih jagung dari Solok, Sumatera Barat (Sumbar), yakni PT. Citra Nusantara Mandiri (CNM), tampaknya akan kembali memproduksi benih jagung varietas unggul dalam skala besar.

Kabar baik itu menyusul dengan telah dilakukannya Memorandum Of Understanding (MoU) antara PT. CNM dengan perusahaan BUMN PT Pertani (Persero) yang kini merger dengan PT Sang Hyang Seri pada Jumat (15/10/2021) di kantor PT.CNM, Kota Solok.

Kerjasama antara CNM dengan Pertani tak sekadar menyoal bisnis, namun juga untuk mengembangkan varietas bibit unggul plus riset benih.

"Ini bagian dari upaya menjaga bibit jagung unggul tetap lestari hingga ratusan tahun ke depan. Tidak sekadar kerjasama bisnis, tapi kita akan kembangkan juga riset tentang benih di sini," kata Komisaris Utama PT.CNM, Nofi Candra saat menerima kunjungan
Dirut PT Pertani (Persero) Maryono.

Baca Juga:Satu ASN Pemkot Padang Diduga Jadi Istri Kedua Diperiksa Senin Depan

Jika CNM kembali memproduksi benih jagung dalam skala besar, kata Nofi, ribuan tenaga kerja akan kembali bisa diserap. Sebab, pola pekerjaan di CNM mayoritas padat karya alias menggunakan lebih banyak tenaga manusia.

"Dulu, kita bisa tampung sekitar 2 ribu lebih tenaga kerja. Semoga ini kembali terwujud jika program produksi ini segera berjalan," katanya.

Menurut anggota DPD RI periode 2014-2019 itu, PT.CNM sudah bekerjasama dengan PT Pertani sejak tahun 2005. Laju surut jumlah produksi telah dialami CNM bersama Pertani. Pada masa kejayaannya, CNM mampu memproduksi 4.200 ton benih jagung per tahunnya.

"Waktu itu baru 2 produk, sekarang kita punya 5 produk. Saya optimis angka 4 ribuan ton per tahun itu bisa kembali kita raih," katanya.

Dengan produksi 4 ribuan ton per tahun saja, kata Nofi, bisa memutarkan uang di tengah masyarakat Solok sekitar Rp 2 miliar per minggunya. "Kapasitas pabrik kita lebih dari 8 ribu ton per tahun. Semoga ini bisa terwujud, karena pergerakan CNM akan menumbuhkan ekonomi masyarakat," katanya.

Baca Juga:Tim Mata Elang Tangkap Warga Kedapatan Simpan Narkoba

Dirut Pertani Maryono mengatakan, produksi benih jagung PT CNM bekerjasama dengan Pertani, pernah menyumbang 10 persen dari kebutuhan nasional. Dengan kata lain, CNM sudah punya modal besar untuk membali "merajai" produksi benih jagung.

"Dalam beberapa tahun terakhir vakum, dan ini yang akan bangun kembali. Sayang jika fasilitas pabrik sebesar ini disia-siakan, apalagi CNM unya produk benih jagung berlisensi," katanya.

Maryono optimis melihat potensi PT.CNM yang pabriknya bisa menampung 8 ribu ton benih per tahun. Menurutnya, geliat CNM akan "menghidupkan" masyarakat yang dulu ribuan orang bergantung hidup di perusahaan tersebut.

Menurutnya, BUMN tidak bisa sendiri untuk memberikan dampak naik terhadap masyarakat. BUMN perlu bersinergi dan ditopang perusahaan lokal. "BUMN hadir untuk Indonesia, bukan membunuh pengusaha lokal. Kalau CNM berproduksi besar lagi, ribuan orang akan merasakan dampak baiknya. Kita akan support," katanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Kota Solok, Efriyon Coneng juga menyambut positif kerjasama Pertani dengan CNM itu. "Serapan ribuan tenaga kerja nantinya juga akan meningkatkan gairah perekonomian masyarakat di Kota Solok," katanya.'

Selain itu, kata Efriyon, jika CNM kembali menggeliat, banyak lahan-lahan tidur masyarakat yang bisa dimaksimalkan dalam produksi jagung. "Tidak sekadar bicara bisnis, tapi bagaimana CNM sebagai perusahaan lokal benih jagung menjadi tuan di rumah sendiri, yakni Sumbar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak