SuaraSumbar.id - Anggaran insentif untuk para tenaga kesehatan (nakes) sebesar Rp 8,85 triliun yang dianggarkan pemerintah baru terealisasikan sebesar Rp 2,09 triliun.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani prihatin dengan masih rendahnya realisasi tersebut. Dia pun mendesak semua kepala daerah segera mencairkan insentif nakes.
"Kami menginstruksikan anggota DPRD Fraksi Gerindra untuk meminta gubernur, bupati, dan wali kota untuk segera mencairkan insentif nakes di daerah masing-masing, termasuk menanyakan kendala pencairan sekaligus membahas percepatan pencairan insentif nakes dengan kepala daerahnya," kata Muzani, dalam keterangannya, dikutip dari Suara.com.
Menurut Muzani, insentif nakes juga dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan optimisme dan semangat nakes yang bekerja. Mengingat pandemi Covid1-9 sudah berjalan hampir dua tahun, tentu pelayanan kesehatan bagi nakes dan rumah sakit harus mendapat apresiasi dengan mempercepat pencairan insentif, bukan justru terhambat.
Baca Juga:Mendagri Tekankan Pemda Percepat Realisasi Insentif untuk Tenaga Kesehatan
"Insentif nakes merupakan apresiasi atas pelayanan kesehatan yang dilakukan tenaga kesehatan dan rumah sakit selama hampir dua tahun pandemi berjalan, seperti penambahan rumah sakit darurat, tempat tidur hingga relawan. Keterlambatan insentif harus direspons segera, karena itu merupakan hak nakes," ujar Muzani, yang juga Wakil Ketua MPR RI itu.
"Kita harus memenuhi apa yang menjadi hak nakes, dan Gerindra berkomitmen untuk memperjuangkannya. Pandemi ini belum berakhir, angka penularan dan angka kematian masih cukup tinggi," tambahnya.
Kementerian Dalam Negeri melaporkan, sampai 17 Juli 2021, realisasi penyaluran insentif tenaga kesehatan (nakes) baru mencapai Rp2,09 triliun atau setara 23,66 persen dari pagu yang sebesar Rp8,85 triliun. Penyaluran insentif tenaga kesehatan di daerah kabupaten/kota sebesar Rp1,31 triliun, atau setara 18,99 persen dari pagu yang sebesar Rp6,92 triliun. Realisasi penyaluran insentif nakes di pemerintah provinsi sudah tersalurkan Rp780,9 miliar, atau 40,43 persen dari pagu yang sebesar Rp 1,93 triliun.
Berdasarkan data harian per Jumat (23/7/2021), angka terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 49.071 jiwa, sementara angka kematian harian mencapai 1.566 jiwa.
Baca Juga:Temuan BPK : Insentif Tenaga Kesehatan Covid-19 Sulsel Belum Dibayar Rp 5,5 Miliar