Gubernur Sumbar Dorong Lulusan Pesantren Kuliah ke Timur Tengah

Pemprov Sumbar tengah menyiapkan tim untuk menjalin hubungan dengan negera-negara di Timur Tengah.

Riki Chandra
Jum'at, 16 Juli 2021 | 09:10 WIB
Gubernur Sumbar Dorong Lulusan Pesantren Kuliah ke Timur Tengah
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. [Dok.Pemprov Sumbar]

SuaraSumbar.id - Lulusan pondok pesantren (ponpes) di Sumatera Barat (Sumbar) diharapkan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Paling diharapkan yakni ke Timur Tengah.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi saat menghadiri pembangunan Masjid Al-Humaidi di Pondok Pesantren Darul Hadits Pasaman Barat, Kamis (15/7/2021).

"Pemprov Sumbar sekarang tengah menyiapkan tim untuk menjalin hubungan dengan negera-negara di Timur Tengah. Ini adalah salah satu jalan bagi lulusan pesantren untuk bisa menimba ilmu di sana," katanya.

Mahyeldi mengatakan, anggota tim yang dibentuk Pemprov Sumbar di antaranya adalah keturunan Minang yang telah merantau di Timur Tengah. Mereka yang nanti akan dibekali Surat Keputusan (SK) sebagai perwakilan resmi Pemprov Sumbar di Timur Tengah.

Baca Juga:Wagub Sumbar Minta Semua RSUD Tambah Tempat Tidur Pasien Covid-19

Surat itu akan memudahkan mereka membantu Pemprov Sumbar untuk menjalin komunikasi, menjajaki semua kemungkinan kerjasama baik dengan Duta Besar Indonesia di negara tersebut atau langsung dengan pemerintah setempat.

Pemprov Sumbar juga tengah menjajaki kemungkinan menjalin hubungan "sister city" atau kota kembar dengan beberapa kota di Timur Tengah. Lewat program itu, akan dimungkinkan pula pertukaran pelajar antara dua daerah.

Ia mengatakan, masyarakat Sumbar yang merantau bisa ditemui di banyak negara di dunia termasuk di Timur Tengah. Mereka terhimpun dalam sebuah jaringan Minang Diaspora dan bersedia memberikan bantuan bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu di Timur Tengah.

"Banyak cara jika ada kemauan. Namun agar cita-cita untuk kuliah di luar negeri itu bisa tercapai maka segalanya harus dipersiapkan sejak dini, terutama untuk kemampuan Bahasa Arab," katanya.

Senada dengan itu, Kepala Kemenag Pasaman Barat Muhammad Nur mengatakan, lulusan pesantren harus memiliki keunggulan tertentu dibandingkan lulusan sekolah lain. Keunggulan itu bisa dalam hal tahfidz Quran maupun penghafal hadist atau ahli dalam kitab-kitab lainnya.

Baca Juga:Pengasuh Pondok Pesantren Modern Gontor 2 Ustadz Muhammad Hudaya Meninggal Dunia

"Tidak semua lulusan pesantren akan menjadi ulama karena itu perlu pula "live skill", ilmu terapan yang bisa menjadi pendukung untuk mendapatkan pekerjaan di bidang lain," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini