Panas Ekstrem, Ratusan Orang di Kanada Mati Mendadak

Menurut polisi Kanada, gelombang panas membuat layanan darurat diperluas. Setidaknya sebanyak 134 orang meninggal mendadak sejak Jumat.

Riki Chandra
Jum'at, 02 Juli 2021 | 10:10 WIB
Panas Ekstrem, Ratusan Orang di Kanada Mati Mendadak
Ilustrasi panas matahari [shutterstock]

SuaraSumbar.id - Wilayah Kanada bagian barat dan Amerika Serikat bagian barat laut sedang diterjang cuaca panas ekstrem pada Rabu. Saat itu, suhu di wilayah tersebut mencapai suhu tertinggi.

Dilansir dari CNA Kamis (01/07), panas tahun ini memecahkan rekor tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, polisi melaporkan sejumlah kematian yang kemungkinan terkait dengan kondisi ekstrem.

Menurut polisi Kanada, gelombang panas membuat layanan darurat diperluas. Setidaknya sebanyak 134 orang meninggal mendadak sejak Jumat.

"Suhu yang tercatat minggu ini belum pernah terjadi sebelumnya/ Nyawa telah hilang dan risiko kebakaran hutan berada pada tingkat yang sangat tinggi," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Baca Juga:Kanada Panas Ekstrem, 134 Orang Dilaporkan Tewas Mendadak

Kanada menetapkan rekor suhu tinggi dalam sejarah untuk tiga hari berturut-turut pada hari Selasa yang mencapai 49,5 derajat Celcius di Lytton, sekitar 250 kilometer timur Vancouver.

Di kota Vancouver, lebih dari 98 kematian mendadak sejak Jumat, dan sebagian besar terkait dengan panas.

Di kota Seattle barat laut AS, dokter melaporkan banjir korban sengatan panas dan setidaknya dua pasien masing-masing berusia 65 dan 68 tahun meninggal karena tubuh mereka kepanasan atau hipertermia, lapor Seattle Times.

Suhu yang melonjak di daerah lembah, gunung dan gurun California berpeluang menimbulkan kebakaran hutan, terlebih kini dalam kondisi kering dan berangin.

Badai petir juga diperkirakan dapat memicu kebakaran di beberapa bagian barat Amerika Serikat.

Baca Juga:Gelombang Panas Terjang Kanada, Lebih dari 100 Kematian Mendadak Dilaporkan

Presiden Joe Biden mengatakan pada gubernur di negara bagian barat bahwa ancaman kebakaran hutan barat tahun ini sama parahnya dengan sebelumnya. (Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak