Masjid Raya Sumbar Bakal Jadi Pusat Pembelajaran Adat Minangkabau

Audy menilai perlu ada upaya peningkatan kapasitas SDM bagi ninik mamak agar tetap menjadi "pagar" menjaga masa depan generasi muda melalui transfer nilai-nilai budaya Minangk

Riki Chandra
Selasa, 29 Juni 2021 | 17:15 WIB
Masjid Raya Sumbar Bakal Jadi Pusat Pembelajaran Adat Minangkabau
Wajah Masjid Raya Sumbar dari depan arah Jalan Khatib Sulaiman Kota Padang. [Suara.com/B. Rahmat]

SuaraSumbar.id - Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar) menjadi salah satu masjid ikonik yang diproyeksikan menjadi pusat pembelajaran Adat Basandi Syarak (ABS) dan Syarak Basandi Kitabullah (SBK). Hal ini dilakukan untuk menunjang peningkatan tata kehidupan masyarakat di Minangkabau.

"Ninik Mamak serta Bundo Kandung bisa memberikan pemahaman ABS-SBK pada masyarakat di Masjid Raya Sumbar," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy di Padang, Selasa (29/6/2021).

Menurut Audy, Ninik Mamak dan Bundo Kanduang sangat berperan untuk menjaga kelestarian nilai-nilai luhur Budaya Minangkabau, serta menjaga agar generasi muda tidak lepas dari nilai-nilai itu.

Hari ini banyak ancaman yang datang pada generasi muda di antaranya serbuan budaya asing dengan pergaulan bebas hingga narkoba.

Baca Juga:Buka Lahan di Kawasan Hutan Konservasi, Seorang Wali Nagari di Agam Diperiksa Polisi

Kurangnya pengawasan dari orang tua dan para pemangku adat akan membuat generasi muda kian mudah terjerembab dalam pengaruh negatif tersebut.

Disitulah salah satu peran Ninik Mamak dan Bundo Kanduang untuk mengantisipasi ancaman dekradasi moral dikarenakan rendahnya pemahaman adat agama.

Audy menilai perlu ada upaya peningkatan kapasitas SDM bagi ninik mamak agar tetap menjadi "pagar" menjaga masa depan generasi muda melalui transfer nilai-nilai budaya Minangkabau.

Lebih jauh ia mengatakan Budaya Minangkabau yang unik dalam konteks saat ini, harus bisa menggerakkan bidang lain terutama perekonomian melalui pariwisata.

Yogyakarta dan Bali telah melakukannya. Budaya menjadi salah satu daya tarik ke dua daerah itu sehingga wisatawan berdatangan untuk melihat secara langsung kearifan lokal yang berkembang di tengah masyarakat itu.

Baca Juga:Kasus Pembayaran Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru, Kejati Sumbar Periksa 6 Pejabat

Budaya Minangkabau juga memiliki keunikan yang tidak dimiliki suku lain di dunia sehingga potensinya untuk menggerakkan ekonomi menjadi sangat besar. Namun saat ini ia menilai hal itu masih belum terwujud sehingga perlu upaya untuk ke depannya.

Wagub Audy juga mengingatkan pentingnya kesehatan bagi Ninik Mamak Minangkabau dalam masa pandemi. Penyebaran COVID-19 saat ini kembali naik luar biasa. Karena itu masyarakat harus bisa menjaga agar imunnya tetap tinggi supaya tidak terinveksi. Salah satunya melalui vaksinasi.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Gemala Ranti mengatakan pihaknya menyiapkan program berupa bimbingan teknis bagi Ninik Mamak sebagai implementasi visi misi gubernur dan wakil gubernur Sumbar yaitu untuk meningkatkan tata kehidupan masyarakat berdasarkan ABS SBK.

"Misi itu kita implementasikan dalam bentuk kegiatan diantaranya pembinaan terhadap seniman, kebudayaan dan pemangku adat," katanya.

Salah satu kegiatan yang tengah digelar adalah Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Pemangku Adat yang digelar di Bukittinggi 28-30 Juni 2021.

Bimtek kali ini khusus untuk Ninik Mamak di Kota dan Kabupaten Solok dengan menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Angku Yus Dt Parpatiah, Daswir Pertra Dt Manjunjuang Alam, Buya Zuari Abdullah dan DR Dalmenda Dt Pamuncak Alam.

Kegiatan tersebut merupakan pokok pikiran dari Anggota DPRD Sumbar Daswir Petra Dt Manjinjiang Alam. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini