Begini Cara Mahasiswa Asal Thailand Bertahan Hidup di Kota Padang

Mengalami kesulitan ekonomi akibat Covid-19, tiga mahasiswa asal Thailand berusaha bertahan hidup

Muhammad Yunus
Minggu, 25 April 2021 | 12:51 WIB
Begini Cara Mahasiswa Asal Thailand Bertahan Hidup di Kota Padang
Mahasiwa asal Thailand menyiapkan takjil untuk buka puasa di Jalan Prof. Mahmud Yunus Padang / [Suara.com / B. Rahmat]

"Roti Canai dan Thaitea mungkin sudah banyak orang yang coba, namun kalau kerepok ikan ini hanya ada di Pattani dan belum ada dijual di kota Padang bahkan Provinsi Sumbar," katanya lagi.

Lebih jauh Ammar membeberkan, untuk harganya cukup terjangkau, berkisar Rp5 ribu hingga Rp7 ribu. Untuk satu botol Thaitea harganya Rp7 ribu, dan roti canai Rp5 ribu.

"Dalam satu hari, kami berpenghasilan Rp50 ribu sampai Rp70 ribu. Kemudian hasil penjualan itu, kami jadiakan sebagai modal dan lebihnya untuk keperluan sehari-hari," jelasnya.

Berjualan takjil untuk meringankan beban orang tua

Baca Juga:Jadwal Imsak Kota Padang Sabtu 24 April 2021

Diketahui, sebanyak belasan mahasiwa asal negara gajah putih itu yang berkampus di UIN Imam Bonjol Padang. Mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda.

"Kami disini berjumlah sekitar 16 orang. Latar belakang kami berbeda-beda. Tidak semuanya dari keluarga berada. Ada juga yang hidupnya pas-pasan," sahut Usman.

"Jadi, tujuan kami berjualan, selain mengisi waktu luang, juga untuk membantu meringankan beban orang tua kami di kampung," imbuhnya.

Bahkan uang hasil dari berjualan, sambung Usman, juga disisihkan buat pulang kampung. Namun karena mudik tahun ini juga tidak diperbolehkan, niat untuk bertemu keluarga tercinta pun terpaksa diundur dan tetap bertahan di Padang.

"Lagian saat ini ongkos pulang kampus jauh lebih mahal dari hari sebelum pandemi. Biasanya Rp 1 juta itu sudah sampai di kampung. Tetapi sekarang, dengan uang Rp 8 juta baru sampai Bangkok," jelasnya.

Baca Juga:Istri Posting Video di TikTok Naik Helikopter Dinas, Suami Turun Pangkat

Diakuinya Umar, bahwa dampak pandemi ini sangat besar sekali pengaruhnya, terutama ongkos pesawat. Diantara mereka, ada yang sudah 2 tahun tidak pulang dan bahkan sudah 4 tahun.

"Kami berharap, antara pemerintah Indonesia dan Thailand ada hubungan kerjasama, sehingga biaya kami disini bisa terbantu. Kami disini berbeda. Ada yang kaya dan ada yang kurang berada," harapnya.

Kontributor : B Rahmat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak