Kisah Noe Letto Mencari Tuhan, Seorang Ateis yang Akhirnya Memeluk Islam

Noe Letto lantas menjadi gelandangan di Kanada dan tinggal di Masjid. Bukan untuk menemukan Islam, melainkan bertahan hidup.

Riki Chandra
Kamis, 22 April 2021 | 03:45 WIB
Kisah Noe Letto Mencari Tuhan, Seorang Ateis yang Akhirnya Memeluk Islam
Noe Letto [Youtube.com]

SuaraSumbar.id - Perjalanan penyanyi Noe Letto mencari Tuhan cukup mengharukan. Bahkan, Noe mengaku pernah menjadi seorang ateis hingga akhirnya mantap menjadi mualaf dan memeluk agama Islam.

Noe Letto betu-betul mengaku sempat ateis. Pemicunya karena pemikirannya yang kritis mengenai keberadaan Tuhan dan apakah sang Pencipta memiliki hak atas apa yang dimiliki putra Cak Nun ini.

"Saya melihat daging di badan saya, ini milik saya atau bukan? Oh ternyata dari luar. Saya makan, jadi daging ke tubuh saya. Pengetahuan, oh saya dengar dari lingkungan, masukan dari bapak, kemudian saya akuisisi," kata Noe Letto dikutip dari kanal YouTube Cahaya untuk Indonesia, Rabu (21/4/2021).

Pemilik nama asli Sabrang Mowo Damar Panuluh ini lantas bertanya, "Semua yang saya miliki adalah saya akuisisi. Dari sampean (Tuhan) itu yang mana? Makanya saya kemudian me-reset semua."

Baca Juga:Noe Letto Pernah Ateis, Bangunkan Sahur Teriak-teriak Lewat Toa Masjid

Noe Letto lantas menjadi gelandangan di Kanada dan tinggal di Masjid. Bukan untuk menemukan Islam, melainkan bertahan hidup.

"Karena pikirannya wah mati nih kalau nggak bertahan. Akhirnya mampir ke masjid. Saya bilang numpang tidur di sini boleh? Oh boleh. Dikasih kasur lipet dan bantal," tutur musisi 41 tahun itu.

Berada di Masjid, secara tidak langsung Noe Letto belajar Islam. Ia mulai duduk di kajian yang dipimpin seorang Syekh.

"Saya bertanya kepada Syekh. Benar nggak Tuhan maha adil? Karena saya melihat agama adalah sebuah sistem, valid. Tidak ada pernyataan yang berlawanan," terangnya.

Pertanyaan Noe Letto sampai kepada topik setan. "Kalau setan berkembang biak, punya anak kemudian satu detik kiamat dan belum melakukan dosa apapun, dia masuk neraka atau surga?" tanya Noe Letto pada si Syekh.

Baca Juga:Profil Noe Letto: Anak Cak Nun, Jadi Vokalis, Sampai Pernah Atheis

Dalam logikanya, kalau Tuhan memasukan dia ke neraka, berati pernyataan selama ini mengenai setan masuk neraka itu salah.

Sementara jika setan itu dimasukan neraka, tanpa berbuat kesalahan apapun, Tuhan malah bertindak tidak adil.

"Yang membuat saya masuk Islam adalah jawaban dari Syekh. Karena jawaban dia menggunakan yang logic," ujarnya.

Syekh tersebut balik bertanya kepada Noe Letto. Bagaimana putra budayawan Cak Nun ini tahu cara setan berkembang biak?

Dia menjawab, "Nggak tahu Syekh, saya berasumsi dia seperti manusia."

Syekh tersebut kemudian memberikan pandangan lain, bagaimana jika cara setan itu berkembang biak dengan cara membelah diri.

"Seandainya setan berkembang biaknya membelah diri gimana? Jadi makhluk yang baru pun melakukan dosa seperti makhluk sebelumnya. Wah ketampar saya disitu," kata pelantun Sebelum Cahaya ini.

Mendapat jawaban tersebut, dia akhirnya tersadar bahwa memiliki keterbatasan dalam memahami agama.

"Berati kemampuan saya memahami agama bukan dari limitasi agama. Tetapi limitasi pemahaman dan data yang saya miliki," ujar Noe Letto. (Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini