SuaraSumbar.id - Pembangunan tahap pertama flyover Sitinjau Lauik di Kota Padang, Sumatera Barat, akan segera dimulai pada Maret 2025.
Flyover sepanjang 2,78 kilometer ini diharapkan menjadi solusi atas kemacetan dan tantangan medan ekstrem di kawasan tersebut.
Direktur III PT Hutama Karya (Persero), Koentjoro, menyatakan bahwa pengerjaan fisik proyek ini dapat dimulai setelah kontrak selesai.
"Paling cepat setelah kontrak selesai, paling lama Maret 2025. Kalau bisa sebelum Lebaran, harapan kita pengerjaan sudah dimulai," ujarnya saat meninjau lokasi pembangunan bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, dan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Triono Junoasmoro, Kamis (16/1/2025).
Koentjoro menambahkan, tahap pertama pembangunan flyover ini ditargetkan selesai dalam dua tahun sehingga masyarakat Sumatera Barat dapat mulai menikmati manfaatnya pada tahun 2027.
Pembangunan tahap pertama flyover ini memakan biaya sekitar Rp2,8 triliun, sementara tahap kedua sepanjang 4 kilometer menuju kawasan Panorama 2 akan dimulai dua tahun mendatang dengan anggaran Rp3 triliun.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menegaskan pentingnya proyek ini dalam meningkatkan konektivitas dan keselamatan di jalur Sitinjau Lauik yang selama ini dikenal dengan tanjakan ekstremnya.
"Kami sudah melaporkan kepada Menteri PU terkait rencana tahap kedua, dan Menteri telah memberikan izin untuk melanjutkan proyek ini," katanya.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Triono Junoasmoro, menyambut baik pembangunan flyover yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Baca Juga: Singkarak vs PLTS Terapung: Perjuangan Masyarakat Lindungi Danau dari Kehancuran
Ia menyebutkan bahwa proses penunjukan pemenang proyek telah dilakukan pada November 2024, dengan pembentukan badan usaha pelaksana selesai pada Desember 2024.
“Mudah-mudahan kontrak segera terlaksana, sehingga konstruksi bisa langsung dimulai,” ujar Triono.
Flyover Sitinjau Lauik diharapkan menjadi salah satu solusi infrastruktur strategis di Sumatera Barat, mempercepat mobilitas masyarakat dan meningkatkan keselamatan transportasi di jalur Padang menuju Solok yang selama ini menjadi titik rawan kecelakaan.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Singkarak vs PLTS Terapung: Perjuangan Masyarakat Lindungi Danau dari Kehancuran
-
Sitinjau Lauik Macet Parah! Truk Mogok Melintang, Lalu Lintas Buka Tutup
-
Kelok S Sitinjau Lauik Renggut Nyawa Lagi: Sepasang Kekasih Tewas di Tempat
-
Maut di Sitinjau Lauik: 3 Nyawa Melayang dalam Sehari, Rem Blong Jadi Momok
-
Maut di Sitinjau Lauik: Truk vs Motor, 2 Nyawa Melayang di Panorama II
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar