Riki Chandra
Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:26 WIB
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Flyover Sitinjau Lauik masuk tahap konstruksi usai pembiayaan ditandatangani.

  • Proyek strategis Sumbar senilai Rp 2,79 triliun tingkatkan keselamatan dan ekonomi.

  • Jalan ekstrem Sitinjau Lauik ditargetkan berubah lebih aman dan efisien.

SuaraSumbar.id - Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok kini memasuki babak baru. Proyek strategis itu segera masuk tahap konstruksi setelah penandatanganan perjanjian pembiayaan sindikasi resmi dilakukan.

Kepastian tersebut dinyatakan oleh Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah. “Penandatanganan sindikasi pembiayaan ini adalah tonggak penting bagi percepatan pembangunan infrastruktur strategis di Sumbar,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi, dikutip dari Antara, Sabtu (13/12/2025).

Menurutnya, kehadiran Flyover Sitinjau Lauik akan memberikan dampak signifikan, tidak hanya terhadap keselamatan pengguna jalan, tetapi juga terhadap pergerakan ekonomi masyarakat.

Mahyeldi mengapresiasi finalisasi pembiayaan sindikasi proyek bernilai investasi hingga Rp2,79 triliun tersebut. Ia menegaskan, proyek Jalan Layang ini memiliki peran strategis dalam mengatasi persoalan klasik kawasan Sitinjau Lauik yang dikenal ekstrem, rawan kecelakaan, serta kerap menghambat arus logistik antarwilayah di Sumbar.

Penandatanganan perjanjian pembiayaan sindikasi Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Flyover Panorama I Sitinjau Lauik digelar oleh PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) di Jakarta pada Kamis (11/12/2025). Momentum tersebut menjadi sinyal kuat dimulainya tahap akhir persiapan menuju konstruksi proyek yang telah lama direncanakan.

Penandatanganan ini dinilai sebagai jawaban atas harapan masyarakat Sumbar. Flyover Panorama I dirancang untuk menjadi solusi permanen atas karakteristik ekstrem Sitinjau Lauik, mulai dari kemiringan curam, tikungan tajam, hingga kerawanan bencana alam yang selama ini menjadi tantangan besar bagi mobilitas masyarakat dan distribusi barang.

“Kondisi ekstrem Sitinjau Lauik selama ini memang menjadi tantangan besar bagi mobilitas masyarakat maupun logistik,” ujar Mahyeldi.

Pemprov Sumbar berkomitmen memastikan seluruh tahapan proyek berjalan lancar melalui koordinasi intensif antara pemerintah daerah, kementerian terkait, serta pihak pelaksana.

“Kami mendukung penuh agar proyek ini dapat segera memasuki fase konstruksi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” katanya.

Dukungan serupa disampaikan Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) Michael Arthur Paulus Rumenser. Ia menyambut baik komitmen Pemprov Sumbar yang terus mengawal proyek Flyover Sitinjau Lauik sejak tahap awal perencanaan. Menurutnya, penandatanganan pembiayaan sindikasi menandai kesiapan seluruh pihak untuk melangkah ke tahap berikutnya.

“Penandatanganan ini menandai keseriusan semua pihak. Kami berharap pembebasan lahan segera tuntas agar konstruksi dapat dimulai sesuai target,” tegas Michael.

Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, HPSL bersama para pemberi fasilitas pembiayaan resmi memasuki tahap akhir persiapan menuju konstruksi. Proyek ini sekaligus menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan sektor perbankan dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Sumatera Barat.

“Ke depan diharapkan tidak hanya meningkatkan keselamatan, tetapi juga menciptakan efisiensi transportasi dan membuka ruang pertumbuhan ekonomi baru di wilayah sekitarnya,” kata Michael Arthur Paulus Rumenser.

Load More