SuaraSumbar.id - Seekor harimau Sumatra dilaporkan menerkam ternak milik warga di Kecamatan Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan.
Kejadian ini dibenarkan oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pesisir Selatan setelah laporan diterima pada Senin (13/1/2025).
Sebelumnya, kabar ini ramai diperbincangkan di media sosial, menyusul penemuan seekor sapi yang diterkam dan diseret ke hutan. Jejak harimau juga ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Kepala BKSDA Pesisir Selatan, Lugi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerjunkan tim untuk menangani situasi tersebut.
Baca Juga: Hujan Deras Hambat Pencarian Mertua-Menantu Hanyut di Sungai Batang Kambang
Langkah awal yang diambil meliputi pemantauan lokasi, edukasi kepada masyarakat, dan, jika diperlukan, pemasangan perangkap untuk harimau.
“Informasi tersebut benar, kami sudah menerima laporannya. Tim telah berada di lapangan untuk meninjau dan menangani situasi ini,” kata Lugi, Selasa (14/1/2025).
Lugi mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar hutan atau wilayah rawan konflik satwa liar untuk menghindari memelihara ternak secara individu.
Alternatif yang disarankan adalah membuat kandang komunal untuk mengurangi risiko serangan harimau.
“Sebaiknya warga tidak memelihara ternak di daerah rawan. Jika tetap ingin memelihara, kami akan memberikan edukasi tentang cara membuat kandang komunal yang lebih aman,” ujarnya.
Baca Juga: Update Pencarian 2 Warga Terseret Arus di Pesisir Selatan: Hari Kedua Masih Nihil
Kawasan Kecamatan Lunang Silaut merupakan wilayah berbatasan dengan hutan yang menjadi habitat alami harimau Sumatra.
Konflik antara satwa liar dan manusia kerap terjadi di daerah ini, terutama akibat perambahan hutan dan aktivitas yang mengganggu habitat satwa.
BKSDA menegaskan pentingnya upaya mitigasi konflik dengan pendekatan yang tidak hanya melindungi satwa liar, tetapi juga menjamin keselamatan warga.
Dengan adanya langkah penanganan ini, BKSDA berharap dapat mengurangi potensi konflik lebih lanjut sekaligus menjaga kelestarian harimau Sumatra yang terancam punah.
Masyarakat juga diimbau untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar di sekitar pemukiman.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
BKSDA Maluku Amankan Tanduk Rusa, Pelaku Kabur di Pelabuhan Yos Sudarso
-
Pegadaian Menuju Net Zero Emission: Konservasi Terumbu Karang di Sabang
-
Terpergok Mesum di Masjid, Pria Sesama Jenis Ini Langsung Digelandang Warga ke Kantor Polisi
-
Banjir dan Longsor di Sumbar Renggut 19 Nyawa, 7 Orang Masih Hilang di Pesisir Selatan
-
Macannya Kurus Kering, Begini Potret Menyedihkan Medan Zoo yang Terbengkalai
Terpopuler
- STY Tiba-tiba Muncul Saat Patrick Kluivert Datang: Kemarin ke Mana?
- Tolak Mobil Dinas Gubernur Jawa Barat, Ini Daftar Koleksi Mobil Mewah Dedi Mulyadi
- Nama Mahfud MD Terseret Kasus Plat Nomor RI 36, Kok Bisa?
- Silsilah Keluarga Marselino Ferdinan yang Baru Saja Cetak Sejarah di Piala FA
- Pengacara Vadel Badjideh Bawa Kabar Buruk Lagi dari Laura Meizani: Ada yang Tidak Beres
Pilihan
-
Belum Termasuk PPN, Unilever Jual Bisnis Es Krim Rp7 Triliun ke Magnum Indonesia
-
Patrick Kluivert Bertemu 3 Pemain Keturunan, Satu Langsung Salaman!
-
3 Pelajaran dari STY untuk Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia Lawan Australia
-
Harga Emas Antam Melonjak, Tembus Rp1.564.000/Gram
-
Putra Patrick Kluivert Cetak Gol ke Gawang Chelsea, Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia?
Terkini
-
Semen Padang FC Keluar dari Zona Degradasi Usai Bungkam Borneo FC dengan Skor 3-1
-
Lagi, 4 Tersangka Korupsi Tol Padang-Pekanbaru Ditahan Kejati Sumbar
-
Badai Rombak! Semen Padang FC Depak 4 Pemain, Termasuk Bayu Gatra
-
Akhiri Kutukan! Semen Padang FC Bidik Kemenangan Perdana Lawan Borneo FC
-
BMKG Sumbar: Waspada Hujan Lebat dan Potensi Bencana di Kota Padang!