SuaraSumbar.id - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mentawai, Sumatera Barat, mencatat telah melakukan 24 kali operasi penyelamatan sepanjang periode Januari hingga November 2024.
Operasi tersebut berhasil menyelamatkan lebih dari 80 orang yang mengalami kecelakaan dan terdampak bencana.
Kepala Kantor SAR Mentawai, Rudi, menyatakan bahwa seluruh personel SAR selalu dalam kondisi siaga penuh untuk menjalankan tugas, terutama mengingat Kabupaten Mentawai merupakan daerah kepulauan yang rawan insiden transportasi laut dan bencana alam.
“Seluruh personel selalu siaga untuk menjalankan tugas kapan saja, baik itu kecelakaan kapal, kecelakaan pesawat, hingga bencana alam,” ujar Rudi saat dihubungi dari Padang, Senin (16/12).
Mayoritas Kasus Kecelakaan Kapal
Rudi menambahkan bahwa mayoritas operasi SAR tahun ini melibatkan kecelakaan kapal, yang memang menjadi risiko utama di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Sisanya mencakup kecelakaan pesawat, laporan distress alert, dan bencana alam seperti banjir dan gelombang tinggi.
“Mayoritas operasi berasal dari kecelakaan kapal, sementara sisanya mencakup kecelakaan pesawat, laporan distress alert, dan bencana alam,” tambahnya.
Profesionalisme dan Kolaborasi Tim
Baca Juga: Misteri Danau Maninjau: Nelayan Hilang, Pencarian Nihil, Apa yang Terjadi?
Rudi menekankan keberhasilan ini tidak lepas dari kesiapan tim SAR yang profesional serta dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya.
“Ini menjadi prestasi tersendiri bagi kami dan bukti nyata dedikasi SAR Mentawai dalam menjaga keselamatan masyarakat. Kami adalah garda terdepan dalam operasi penyelamatan di wilayah kepulauan ini,” ujarnya.
Imbauan untuk Pengelola Transportasi
Dengan tingginya angka kecelakaan laut, Rudi mengimbau masyarakat dan pengelola transportasi, baik laut maupun udara, untuk selalu mematuhi standar operasional (SOP). Hal ini penting untuk menekan risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan bersama.
“Kami meminta masyarakat, terutama pengelola transportasi, untuk selalu memperhatikan SOP dan memastikan kesiapan sarana transportasi sebelum beroperasi,” tegas Rudi.
Daerah Rawan Insiden
Berita Terkait
-
Misteri Danau Maninjau: Nelayan Hilang, Pencarian Nihil, Apa yang Terjadi?
-
Hari ke-7, Pencarian Nelayan Maninjau Dihentikan? Apa Selanjutnya?
-
Nelayan Hilang di Danau Maninjau, Pencarian Hari ke-7 Belum Membuahkan Hasil
-
Kapan Bom Waktu Megathrust Selat Sunda & Mentawai Meledak? Ini Kata BMKG
-
3 Kasus Nelayan Hilang di Sumbar: 2 Meninggal di Pesisir Selatan, Korban di Danau Maninjau Masih Dicari!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Penumpang Bandara Internasional Minangkabau Diprediksi Menurun Saat Libur Nataru 2026, Ini Alasannya
-
Marandang untuk Sumatera, Gerakan TP PKK Sumbar Bantu Korban Bencana hingga Aceh
-
Sumbar Waspada Bencana Susulan, Intensitas Hujan Masih Tinggi!
-
7 Skincare untuk Lansia 60 Tahun ke Atas, Kulit Menua dengan Sehat
-
5 Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cara Elegan Lawan Penuaan Dini