Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Rabu, 04 Desember 2024 | 14:47 WIB
Sejumlah warga melintas di area persawahan yang dekat dengan kawasan Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas pendakian liar di sejumlah gunung api menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.

Langkah ini diambil untuk menjamin keselamatan masyarakat dan wisatawan selama libur panjang tersebut.

Kepala Sub-Bagian Tata Usaha BKSDA Sumbar, Dian Indriati, menyatakan bahwa pengawasan difokuskan pada Gunung Marapi, Gunung Tandikek, Gunung Sago, dan Gunung Singgalang.

BKSDA akan bekerja sama dengan masyarakat setempat serta personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) guna mengawasi berbagai akses masuk menuju keempat gunung tersebut.

Baca Juga: Tragedi Marapi Jadi Pelajaran, BKSDA Sumbar Perketat Pengawasan Pendaki Saat Nataru 2025

“BKSDA menyiapkan petugas yang akan melakukan pemantauan agar tidak ada pendaki yang menaiki gunung tersebut saat libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Dian, Rabu (4/12/2024).

Kerja Sama dengan Pemerintah Desa

BKSDA juga menggandeng pemerintah nagari/desa untuk memperketat pengawasan terhadap pendaki liar yang mencoba menaiki gunung-gunung tersebut.

Hingga saat ini, pendakian ke keempat gunung, terutama Gunung Marapi, masih dilarang karena aktivitas vulkanik yang fluktuatif.

“Kami akan mengantisipasi pendaki liar yang mencoba masuk. Langkah ini untuk menjamin keselamatan masyarakat,” tegas Dian.

Baca Juga: 8 Hektare Lebih Lahan Terdampak Bencana Lahar Dingin Marapi di Tanah Datar Mulai Ditanami Warga

Kenangan Tragis di Gunung Marapi

Langkah pengawasan ini semakin diperketat setelah peristiwa tragis pada 3 Desember 2023, ketika Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar meletus.

Letusan tersebut menyebabkan 75 pendaki terjebak, dan 24 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Peristiwa tersebut menjadi pengingat akan bahaya pendakian tanpa izin di gunung yang masih aktif.

Keselamatan Jadi Prioritas

BKSDA menekankan bahwa larangan pendakian dilakukan demi menjaga keselamatan masyarakat, mengingat kondisi gunung api yang masih belum stabil. Para wisatawan maupun pendaki diminta untuk mematuhi aturan dan tidak mencoba mendaki secara ilegal.

“Ini adalah upaya bersama untuk melindungi nyawa dan mencegah insiden yang tidak diinginkan selama libur Natal dan Tahun Baru,” kata Dian.

BKSDA mengimbau masyarakat untuk memilih destinasi wisata lain yang lebih aman selama liburan, sembari tetap memperhatikan keselamatan dan mematuhi aturan yang berlaku.

Kontributor : Rizky Islam

Load More