SuaraSumbar.id - Seekor Harimau Sumatera betina yang terperangkap di kawasan Mudiak Aia, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, pada Kamis (14/11) telah dipindahkan ke Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) di Kota Bukittinggi.
Satwa dilindungi ini diberi nama "Gadih Mudiak Aie" dan saat ini dalam proses observasi oleh tim dokter hewan.
Kondisi Harimau Sehat
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Mecky Aditya Ekaputra, menjelaskan bahwa harimau betina ini dalam kondisi fisik yang sehat.
“Berdasarkan hasil observasi, tidak ditemukan luka serius, hanya ada luka kecil di bagian kening yang diduga terjadi saat bereaksi di dalam kandang jebak,” kata Mecky, Sabtu (16/11/2024).
Harimau tersebut diperkirakan berusia 2 tahun, menjelang usia dewasa. Tim dokter hewan terus memantau kondisinya secara berkala untuk memastikan kesehatannya tetap terjaga selama masa observasi di TMSBK.
Konflik dengan Warga
Menurut Mecky, penangkapan harimau ini dilakukan setelah konflik dengan warga setempat.
Dalam dua hingga tiga bulan terakhir, harimau tersebut dilaporkan sering muncul di permukiman dan memangsa tiga ekor anjing milik warga. Kejadian ini meningkatkan keresahan masyarakat di kawasan Mudiak Aia.
Baca Juga: Harimau Sumatera yang Terjebak di Solok Diberi Nama Gadih Mudiak Aia
“Kami menangkap harimau ini untuk menghindari konflik lebih lanjut dengan warga. Namun, kami masih melakukan penyelidikan apakah ini harimau yang sama yang pernah terlihat di pekarangan Masjid Alisma Alius, Lubuk Selasih, pada akhir Mei 2024,” tambahnya.
Rencana Pemantauan dan Konservasi
Selama berada di TMSBK, Gadih Mudiak Aie akan terus dipantau untuk memastikan kesehatannya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya konservasi Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), yang saat ini tergolong satwa langka dan dilindungi.
BKSDA Sumatera Barat berencana untuk mengambil langkah jangka panjang terkait harimau ini, termasuk kemungkinan pelepasliaran ke habitat alaminya setelah konflik dengan manusia dapat diminimalkan.
Namun, keputusan ini akan bergantung pada hasil observasi lebih lanjut dan kondisi ekologis di lokasi pelepasan.
Berita Terkait
-
Harimau Sumatera yang Terjebak di Solok Diberi Nama Gadih Mudiak Aia
-
Harimau Sumatera yang Tertangkap di Solok Akan Direlokasi ke Pusat Rehabilitasi di Dharmasraya
-
Harimau Sumatera Tertangkap di Solok, BKSDA Sumbar: Upaya Penghalauan Telah Dilakukan
-
Harimau Sumatera Betina Masuk Perangkap, Akankah Dilepasliarkan Kembali?
-
Bawaslu Bukittinggi Turunkan Paksa APK Liar, Calon Pilkada dan Pilgub Diberi Sanksi
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
KPR Makin Terjangkau, BRI Hadirkan Bunga Mulai 2,40% di Consumer Expo Bandung 2025
-
Semarak HUT RI, BRI Paparkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Maju dan Sejahtera
-
Dari Indonesia ke Mancanegara, Gulalibooks Meluas ke Malaysia dan Singapura Didukung BRI
-
Semen Padang FC Tumbangkan Dewa United 2-0 di Laga Kandang, Pelatih: Target Tercapai!
-
Jembatan di Pasaman Putus Dihantam Arus Sungai, Ratusan Warga Terisolasi