SuaraSumbar.id - Debat publik pertama calon gubernur dan wakil gubernur Sumatra Barat antara paslon nomor urut 1, Mahyeldi-Vasko, dan paslon nomor urut 2, Epyardi Asda-Ekos Albar, pada Rabu (13/11/2024), mendapat perhatian dari Dewi Anggraini, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas.
Dewi menilai bahwa meskipun debat menyinggung tata kelola pemerintahan dan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government, masih kurang penjelasan konkret mengenai pelaksanaan program tersebut.
Dewi mengapresiasi bahwa kedua pasangan calon mengangkat tema kolaborasi dan keberlanjutan dalam program yang akan mereka terapkan.
Namun, ia menyoroti kurangnya penjelasan terperinci tentang penerapan prinsip-prinsip good governance, seperti transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat.
Baca Juga: Pakar: Debat Pilgub Sumbar Didominasi Emosi, Logika Cuma 30 Persen
"Kedua paslon memang mengangkat kolaborasi dengan berbagai pihak, namun penjabaran konkret mengenai bagaimana hal itu akan diwujudkan masih belum terlihat jelas," ujar Dewi, Kamis (14/11/2024).
Menurutnya, penerapan e-government yang disinggung kedua paslon seharusnya dapat menjadi langkah strategis untuk memperbaiki layanan publik di Sumatra Barat.
"Sayangnya, belum ada penjelasan tentang tahapan pengembangan e-government yang akan dilakukan, seperti indikator keberhasilannya," jelas Dewi.
Dewi juga menyoroti durasi debat yang dinilainya terlalu singkat, dengan waktu dua menit bagi masing-masing paslon untuk menyampaikan visi dan misi.
"Waktu yang terbatas membuat penyampaian visi dan misi menjadi terburu-buru dan tidak cukup mendalam," tambahnya.
Baca Juga: Perantau Minang Jadi Rebutan: Mahyeldi Vs Epyardi di Debat Pilgub Sumbar
Lebih lanjut, Dewi mengamati bahwa debat cenderung diwarnai serangan personal antara kedua paslon, sehingga fokus terhadap substansi program pemerintahan yang dibutuhkan masyarakat malah berkurang.
"Serangan personal seharusnya tidak mendominasi debat karena substansi mengenai tata kelola pemerintahan yang baik menjadi kurang tersampaikan," katanya.
Dewi berharap masyarakat Sumbar dapat melihat debat ini sebagai referensi untuk menilai program-program yang ditawarkan, terlepas dari serangan personal yang terjadi.
"Masyarakat Sumbar diharapkan dapat lebih kritis dalam menilai substansi program untuk kemajuan tata kelola pemerintahan Sumbar," tutup Dewi.
Debat ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu mewujudkan pemerintahan yang transparan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Host Debat Pilkada Tangsel Kena Catcalling, Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon: Saya Gak Suka Anda Panggil Saya Baby!
-
Debat Kedua Pilgub Papua Tengah, Meki Nawipa Komitmen Pemberdayaan OAP dan Pemerataan Pembangunan
-
Live Report! Debat Kedua Pilkada Papua Tengah
-
KPU Dogiyai Gelar Debat Publik Kedua Pilkada 2024
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
Terkini
-
Debat Pilgub Sumbar: Akademisi Soroti Minimnya Penjelasan Konkret Program E-Government
-
Banjir Rendam Pesisir Selatan: TRC BPBD Dikerahkan, Air Mulai Surut
-
Konflik Harimau-Warga di Solok Berakhir, Sang Raja Hutan Kini Dibawa ke TMSBK Bukittinggi
-
Sindikat Curanmor L300 Lintas Provinsi Beraksi di Sumbar, Ini Modusnya
-
97 Penumpang Kereta Api di Sumbar Diturunkan Paksa, Ini Pelanggarannya