SuaraSumbar.id - Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat memaparkan program mereka terkait upaya menekan angka stunting di Sumbar dalam debat publik perdana pada Rabu (13/11/2024) malam.
Tema stunting menjadi sorotan setelah moderator menanyakan langkah konkret yang akan dilakukan masing-masing pasangan untuk mencapai target penurunan stunting sebesar 13,5 persen sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sumbar 2025-2045.
Mahyeldi, calon gubernur nomor urut 1, menekankan perlunya penguatan sumber daya manusia hingga ke tingkat puskesmas untuk mengawasi kondisi kesehatan di lapangan.
"Inilah yang akan melakukan pengawasan di lapangan dan juga mengukur," ujar Mahyeldi.
Ia juga memaparkan rencana untuk pembenahan gizi melalui program makan siang gratis di sekolah, sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo.
Selain itu, Mahyeldi menyoroti pentingnya peningkatan akses air bersih di wilayah Sumbar, yang ia anggap menjadi faktor pendukung dalam mengurangi stunting.
Mahyeldi juga mengkritik kondisi di Kabupaten Solok terkait akses air bersih dan angka stunting yang tinggi.
"Ke depan kita akan mendorong sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menekan angka stunting," tambahnya.
Vasco Ruseimy, calon wakil Mahyeldi, mendukung pernyataan tersebut, menegaskan bahwa program ini masuk dalam visi “Gerak Cepat Sumbar Unggul.”
Baca Juga: Target 75 Persen, Pj Wali Kota Padang Bidik Partisipasi Tinggi di Pilkada 2024
Calon gubernur nomor urut 2, Epyardi Asda, merespons dengan tegas, menuduh Mahyeldi hanya “meraba-raba” data tanpa komunikasi dengan kepala daerah di Sumbar.
Ia mengklaim Kabupaten Solok telah berhasil menurunkan angka stunting dari 41,7 persen menjadi di bawah 18 persen di bawah kepemimpinannya sebagai bupati, bahkan meraih penghargaan nasional atas usahanya.
"Pak Mahyeldi mungkin hanya membayangkan karena dia tak pernah komunikasi dengan kami bupati/wali kota," ujar Epyardi.
Ekos Albar, calon wakil Epyardi, menambahkan bahwa ia berhasil mengakses insentif senilai Rp 7,5 miliar dari BKKBN provinsi sebagai pengakuan atas pencapaian dalam penurunan stunting.
Dalam tanggapannya, Mahyeldi menegaskan bahwa kritiknya didasarkan pada data provinsi. Ia mengapresiasi upaya Kabupaten Solok dalam penurunan stunting namun menekankan bahwa angka stunting di Solok masih lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa daerah lainnya di Sumbar.
Debat ini memberikan kesempatan bagi publik untuk melihat pendekatan masing-masing kandidat dalam menangani isu stunting di Sumbar, dengan kedua pasangan saling beradu argumen mengenai data dan langkah konkret yang akan mereka terapkan.
Berita Terkait
-
Target 75 Persen, Pj Wali Kota Padang Bidik Partisipasi Tinggi di Pilkada 2024
-
Usai Debat Pilgub Sumbar, Epyardi Asda: Saya Hadir untuk Mengabdi, Bukan Pencitraan
-
Debat Pilgub Sumbar Panas, Panelis Soroti Serangan Pribadi, Minim Solusi
-
Saling Serang! Debat Pilkada Sumbar Panas, Mahyeldi Vs Epyardi Adu Argumen Sengit
-
Debat Panas Cagub Sumbar: Adu Gagasan Mahyeldi-Vasco vs Epyardi-Ekos
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Wenny, Sang Penghubung Ekonomi Desa: Dari Bengkel Kecil Menjadi AgenBRILink Andal
-
Kronologi Penemuan 6 Nelayan Hilang di Pasaman Barat, Semuanya Selamat!
-
CEK FAKTA: Lowongan Kerja Petugas Haji 2025/2026 Viral, Benarkah?
-
Kasus HIV di Padang Merosot Tajam, Ini Cara Dinkes Stop Penyebarannya!
-
Terjebak Banjir, Warga Padang Dievakuasi SAR dengan Perahu Karet!