Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 14 November 2024 | 17:48 WIB
Debat publik perdana bagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) resmi diselenggarakan di Kota Padang, Rabu (13/10/2024) malam. [YouTube/KPU Sumbar]

SuaraSumbar.id - Debat perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu malam (13/11/2024) memperlihatkan adu gagasan terkait pemberdayaan perantau Minang untuk mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sumbar.

Kedua pasangan calon, Mahyeldi-Vasco dan Epyardi-Ekos, memaparkan strategi mereka dalam melibatkan perantau Minang untuk memperkuat SDM di kampung halaman.

Calon gubernur nomor urut 2, Epyardi Asda, menekankan pentingnya kerja sama dengan tokoh-tokoh Minang di perantauan. Ia mengklaim kerap berdiskusi dengan para perantau Minang untuk membangun Sumbar.

"Ke depannya, kita akan melibatkan perantau yang jauh lebih mumpuni untuk bersama-sama membangun Sumatera Barat yang kita cintai ini," ujar Epyardi, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga: Perang Data Stunting! Mahyeldi vs. Epyardi Panas di Debat Pilgub Sumbar

Calon wakilnya, Ekos Albar, menambahkan bahwa ia pernah menjalin hubungan dengan diaspora Minang di Jerman untuk membuka peluang kerja bagi lulusan dari Sumbar, dan berjanji akan melibatkan perantau di 20 negara untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Mahyeldi, calon gubernur nomor urut 1, merespons klaim Epyardi dengan menuduhnya hanya beretorika. Ia menyebut Solok, yang dipimpin Epyardi, berada di peringkat 17 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar.

Mahyeldi menegaskan bahwa komunikasi dan kerja sama dengan ASN dan diaspora Minang sudah lama dilakukan di Pemprov Sumbar.

"Kami membangun komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, dan itu sudah kami lakukan," ujar Mahyeldi.

Menanggapi kritikan Mahyeldi, Epyardi menyebut Kabupaten Solok di bawah kepemimpinannya mendapat penilaian terbaik dari Ombudsman se-Indonesia.

Baca Juga: Target 75 Persen, Pj Wali Kota Padang Bidik Partisipasi Tinggi di Pilkada 2024

Ekos Albar menambahkan kritiknya, mempertanyakan efektivitas kunjungan Mahyeldi ke luar negeri yang belum membuahkan hasil konkret bagi diaspora Minang.

Debat ini menunjukkan persaingan ketat kedua pasangan dalam meyakinkan masyarakat akan kemampuan mereka melibatkan perantau Minang untuk membangun SDM Sumatera Barat yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Kontributor : Rizky Islam

Load More