SuaraSumbar.id - Debat publik perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) 2024, yang digelar pada Rabu malam (13/11/2024), memperlihatkan adu argumen sengit antara dua pasangan calon: Mahyeldi-Vasko dan Epyardi Asda-Ekos Albar.
Meski debat tersebut menjadi ajang bagi kedua pasangan untuk memaparkan visi dan program, suasana saling serang terhadap rekam jejak dan kinerja pribadi masing-masing turut mendominasi.
Debat yang terbagi dalam beberapa sesi ini dihadiri oleh panelis serta disaksikan oleh publik Sumatera Barat melalui media.
Sementara sebagian masyarakat menganggap debat ini lebih seperti hiburan karena diwarnai retorika dan serangan pribadi, yang lain menilai debat tersebut memberikan kesempatan untuk memahami strategi masing-masing pasangan dalam membangun masa depan Sumbar.
Baca Juga: Perantau Minang Jadi Rebutan: Mahyeldi Vs Epyardi di Debat Pilgub Sumbar
Pakar komunikasi politik dari Universitas Andalas, Thaufan Arifuddin, turut memberikan pandangan kritisnya terhadap jalannya debat.
Menurutnya, perdebatan terlalu banyak didominasi oleh emosi dan retorika yang kurang substantif.
“Debat politik seharusnya mendiskusikan ide, kebijakan, dan program berbasis data dan fakta. Kritik yang disampaikan idealnya fokus pada kebijakan, bukan serangan pribadi antar calon,” kata Thaufan.
Ia menambahkan bahwa dominasi serangan pribadi dan retorika emosional mengurangi porsi diskusi logis berbasis data.
“Dari segi logika, yang tampil sangat rendah. Emosi dan serangan pribadi mendominasi 70% dari jalannya debat, sementara porsi logikanya hanya 30%,” jelas Thaufan.
Baca Juga: Perang Data Stunting! Mahyeldi vs. Epyardi Panas di Debat Pilgub Sumbar
Hal ini, menurutnya, membuat diskusi tentang isu-isu penting seperti penanganan stunting dan pengelolaan agraria kurang terperinci.
Thaufan menilai bahwa gaya debat pasangan Epyardi Asda-Ekos Albar cenderung keras dan menggunakan pendekatan populis untuk menarik simpati publik, sementara pasangan Mahyeldi-Vasko berusaha lebih tenang dan mengedepankan pendekatan berbasis program.
“Dua pendekatan ini menunjukkan kontras, di mana Epyardi bermain keras dengan populisme, sedangkan Mahyeldi tampil lebih berwibawa,” kata Thaufan.
Namun, ia mengingatkan bahwa politik harusnya berfokus pada solusi konkret untuk masalah yang dihadapi masyarakat.
“Politik bukan soal menyerang individu atau rekam jejak pribadi. Kita seharusnya berbicara tentang kebijakan yang berdampak pada sistem, struktur kekuasaan, dan masyarakat luas,” ungkapnya.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Host Debat Pilkada Tangsel Kena Catcalling, Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon: Saya Gak Suka Anda Panggil Saya Baby!
-
Debat Kedua Pilgub Papua Tengah, Meki Nawipa Komitmen Pemberdayaan OAP dan Pemerataan Pembangunan
-
Live Report! Debat Kedua Pilkada Papua Tengah
-
KPU Dogiyai Gelar Debat Publik Kedua Pilkada 2024
-
Ali Syakieb Lulusan Mana? Malah Sibuk Lihat Langit-langit Saat Debat Pilkada Lawan Sahrul Gunawan
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Brimob Polda Sumbar Terjunkan Pasukan Jaga Kamtibmas Pilkada 2024
-
Dramatis! Harimau Sumatera Dehidrasi Terperangkap Jerat di Solok, Begini Kondisinya
-
Teror Warga, Harimau Sumatera Masuk Perangkap di Solok
-
Pengiriman Pupuk Bersubsidi Ilegal dari Sumbar Digagalkan Polres Mukomuko
-
Durasi Debat Pilgub Sumbar 2024 Dinilai Terlalu Panjang, Program Kerja Tidak Mendalam!