Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Selasa, 12 November 2024 | 15:07 WIB
Ilustrasi banjir bandang. (Istimewa)

SuaraSumbar.id - Banjir bandang yang melanda Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, pada Senin (11/11/2024) tidak hanya merendam rumah dan lahan pertanian warga tetapi juga membawa material kayu berukuran besar yang berserakan di berbagai titik terdampak.

Andri, seorang warga di Nagari Silantai, Kecamatan Sumpur Kudus, mengungkapkan bahwa banyak batang pohon berukuran besar hingga kecil hanyut terbawa derasnya air.

“Akibat banjir di Sumpur Kudus, banyak material kayu yang berukuran cukup besar berserakan,” ujarnya.

Banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Batang Sumpur, yang berdampak parah pada tiga nagari di kecamatan tersebut: Unggan, Silantai, dan Sisawah, yang berlokasi dekat dengan aliran sungai.

Baca Juga: Banjir Sijunjung Rendam Ratusan Rumah, Warga Butuh Bantuan Segera

“Daerah yang paling parah adalah Nagari Unggan, Silantai, dan Sisawah karena nagari ini berada persis di pinggir Batang Sumpur,” jelas Andri.

Kerusakan Infrastruktur dan Fasilitas Umum

Selain merusak rumah warga, banjir ini turut merendam area pertanian dan merusak sejumlah infrastruktur penting. Masjid Nurul Jannah di Nagari Silantai dilaporkan terendam hingga setinggi dada orang dewasa.

Selain itu, jembatan penghubung antara Jorong Kingkin dan Koto Tangah juga mengalami kerusakan parah akibat terjangan air.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sijunjung, Maifrizon, menyampaikan bahwa banyak kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir ini.

Baca Juga: Waspada Banjir Susulan! Sijunjung Siaga, 6 Nagari Terdampak Curah Hujan Tinggi

Berdasarkan data sementara, terdapat 153 KK terdampak di Nagari Unggan, 146 KK di Nagari Silantai, 76 KK di Nagari Sumpur Kudus, dan 45 KK di Nagari Sumpur Kudus Selatan. Untuk Nagari Manganti, data jumlah KK terdampak masih dalam proses koordinasi.

Dengan adanya dampak yang cukup signifikan ini, warga berharap adanya bantuan darurat dari pemerintah dan pihak terkait untuk pemulihan wilayah yang terdampak parah.

Banjir bandang kali ini dianggap sebagai yang terbesar dan terberat oleh warga setempat, dengan kerusakan yang meluas di berbagai sektor.

Kontributor : Rizky Islam

Load More