SuaraSumbar.id - Lembah Anai, Sumatera Barat mengalami malam yang tragis pada Sabtu (11/5/2024), ketika banjir bandang menerjang wilayah tersebut, menyisakan puing-puing dan duka yang mendalam bagi warga lokal.
Salah satu yang terdampak berat adalah Asrinal Kayo, pemilik Pemandian Mato Aia, sebuah kolam renang populer untuk anak-anak yang telah ia bangun sejak tahun 2000.
Kisah pilu Kayo bermula ketika ia terbangun oleh anaknya pada pukul 22.30 WIB, yang memberitahu bahwa air sungai telah naik hingga mencapai ambang pintu.
"Saya tidak pernah menduga bahwa air bah akan datang begitu cepat. Saya segera menyuruh anak saya naik ke bukit sementara saya menyelamatkan motor, satu-satunya harta yang bisa saya bawa," ucap Kayo.
Dalam hitungan menit, gelombang besar yang bercampur dengan lumpur dan kayu besar menghancurkan seluruh usahanya.
"Saya hanya bisa melihat usaha yang telah saya bangun selama 24 tahun ini hancur dalam sekejap," kata Kayo dengan mata berkaca-kaca.
Kerugian materi yang dialami Kayo tidak sedikit. Ia memperkirakan telah menginvestasikan sekitar Rp 2 miliar selama 24 tahun terakhir.
“Semua investasi itu hanyut. Televisi, lemari, dan uang tunai sekitar Rp 25 juta lenyap dibawa banjir,” ungkapnya.
Setelah banjir surut, Kayo kembali ke lokasi pemandian hanya untuk menemukan bahwa tidak ada apa-apa yang tersisa dari usahanya.
"Tempat pemandian Mato Aia sudah tidak ada lagi. Semuanya hanyut," ujar Kayo dengan suara lirih.
Banjir bandang ini tidak hanya merusak properti, tetapi juga melumpuhkan perekonomian Kayo. Dalam satu tahun terakhir, ia berhasil mendapatkan penghasilan sekitar Rp 25 juta per bulan dari usaha pemandian itu.
"Penghasilan tersebut belum termasuk retribusi yang saya bayarkan ke pemerintahan nagari atau desa," tambahnya.
Kini, Kayo berharap ada bantuan yang datang sehingga ia bisa memulai kembali dan membangun ulang kehidupannya.
"Saya tidak tahu harus mulai dari mana lagi. Saya berharap ada bantuan yang bisa membantu saya dan keluarga bangkit kembali," harap Kayo, mencari secercah harapan di tengah kehancuran.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Jusuf Kalla Pastikan Bantu Rehabilitasi Lokasi Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar: Hentikan Babat Hutan!
-
Kementerian PUPR Intensifkan Normalisasi Sungai di Sumbar Pasca-Banjir Lahar Dingin
-
Sambangi Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, Ketua MUI Sumbar: Ini Ujian, Mari Bersabar!
-
Ombudsman Sumbar Dorong Percepatan Pembangunan Jalan Darurat di Silaing
-
Banjir Bandang Terjang Padang Panjang, Empat Kelurahan Terdampak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Cara Cairkan Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan Lewat HP, Tak Perlu Repot ke Kantor!
-
CEK FAKTA: Lesti Kejora Bagi-Bagi Uang untuk Lansia, Benarkah?
-
8 Prompt ChatGPT Bikin Foto Portrait Jadi Sinematik, Auto Mirip Adegan Film!
-
Gampang Banget Beli Tiket Konser Bryan Adams di BRImo, Ini Caranya
-
Cuaca Panas di Sumbar Bukan Panas Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG