Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 12 April 2024 | 16:30 WIB
Ilustrasi Destinasi Wisata Sumatera Barat. (Dok: Istimewa)

SuaraSumbar.id - Kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat (Sumbar) tercatat mengalami penurunan sebanyak 20 persen selama momen libur Lebaran Idul Fitri 1445H.

Menurut Ketua DPD Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Sumbar, Darmawi, beberapa faktor telah berkontribusi terhadap penurunan tersebut.

Darmawi menjelaskan bahwa kondisi politik yang masih belum stabil di Indonesia merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi penurunan jumlah wisatawan.

"Gejolak politik yang masih terasa membuat masyarakat lebih sibuk dengan persoalan politik dan kurang tertarik untuk berlibur," ucap Darmawi, Jumat (12/4/2024).

Baca Juga: Ini Rekayasa Lalulintas di Pariaman Selama Pariaman Barayo Libur Lebaran

Selain itu, penurunan juga dipengaruhi oleh bertepatannya libur Lebaran dengan libur sekolah, yang biasanya menjadi waktu puncak untuk perjalanan keluarga.

"Kondisi ekonomi yang belum stabil dan daya beli masyarakat yang rendah juga menjadi faktor penghambat. Sehingga, liburan belum menjadi prioritas bagi banyak wisatawan di tahun ini," tambah Darmawi.

Sumatera Barat juga telah mengalami serangkaian bencana alam sejak awal Ramadan, termasuk longsor, banjir, erupsi Gunung Marapi, dan banjir lahar dingin, yang semakin menambah keengganan wisatawan untuk berkunjung.

Namun, Darmawi mengakhiri dengan catatan positif bahwa kondisi di Sumbar saat ini sudah mulai terkendali dan wilayah tersebut telah siap menerima kunjungan wisatawan.

"Kami berharap dengan kondisi yang sudah mulai membaik, lebih banyak wisatawan akan tertarik untuk mengunjungi Sumbar dan menikmati keindahan alam serta kekayaan budaya yang kami tawarkan," pungkasnya.

Baca Juga: Operasi Ketupat Singgalang 2024, Semua Objek Wisata Sumbar Dijaga Polisi saat Libur Lebaran

Pemerintah lokal dan stakeholder terkait berupaya untuk memulihkan pariwisata di daerah ini, mengingat pentingnya sektor ini bagi ekonomi lokal.

Kontributor : Rizky Islam

Load More