Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 25 Maret 2024 | 16:45 WIB
Salah satu lokasi yang diterjang longsor di Pesisir Selatan. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengumumkanCdampak finansial dari banjir bandang yang terjadi pada 7 Maret lalu telah mencapai angka mengkhawatirkan, yaitu sekitar Rp1 triliun.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Ex.officio Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Mawardi Roska, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah kabupaten tersebut.

Dalam pernyataannya, Senin (25/3/2024), Mawardi Roska menjelaskan jumlah kerugian ini mencakup kerusakan pada sarana prasarana negara dan daerah, termasuk jalan, jembatan, sekolah, dan puskesmas, serta fasilitas air minum.

"Selain itu, harta benda masyarakat seperti rumah, ternak, lahan pertanian, dan tambak juga mengalami kerugian signifikan," kata dia.

Baca Juga: Ombudsman Sumbar Minta Pemda Penuhi Kebutuhan Dasar Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan

Pendataan kerugian terus berlangsung dan informasi akan disampaikan secara bertahap kepada pemerintah. Pengumuman ini dibuat dalam rapat evaluasi tanggap darurat tahap pertama yang juga merencanakan langkah-langkah untuk fase kedua.

Rapat yang dipimpin oleh Bupati Rusma Yul Anwar ini dihadiri oleh pejabat dari berbagai lembaga pemerintah dan organisasi penanggulangan bencana, termasuk Forkopimda, Kapolres Pessel, Dandim 0311, Basarnas, dan PMI.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rusma menyatakan bahwa masa tanggap darurat akan diperpanjang mengingat masih adanya korban yang hilang dan rumah penduduk yang belum dapat dihuni kembali.

Dia menekankan pentingnya penanganan material atau sedimen banjir yang masih tersebar serta kelanjutan proses pendataan kerugian.

Laporan kerusakan mencatat bahwa 537 rumah mengalami kerusakan berat, 2.749 rumah rusak sedang, dan 7.048 rumah rusak ringan.

Baca Juga: Pencarian 4 Orang Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Diperpanjang Tanpa Batas Waktu, Ini Alasan BNPB

Di lain sisi, sektor peternakan juga terpukul dengan kematian ribuan ternak, termasuk 666 sapi, 8 kerbau, 357 kambing, 36.527 ayam, dan 19.210 itik.

Perpanjangan masa tanggap darurat ini bertujuan untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi dengan mengoptimalkan semua sumber daya yang tersedia, demi pemulihan kondisi daerah dan kesejahteraan masyarakat Pesisir Selatan pasca bencana banjir bandang tersebut.

Kontributor : Rizky Islam

Load More